> >

Zelenskyy Disebut Punya Gangguan Mental oleh Ketua Parlemen Hungaria, Ukraina Tak Terima

Krisis rusia ukraina | 7 Juni 2022, 06:30 WIB
Ilustrasi. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky. Pada Senin (6/6/2022), pemerintah Ukraina memberikan respons atas pernyataan ketua parlemen Hungaria bahwa Presiden Volodymyr Zelenskyy memiliki “gangguan mental. (Sumber: Ukrainian Presidential Press Office via AP)

KIEV, KOMPAS.TV - Pemerintah Ukraina memberikan respons atas pernyataan ketua parlemen Hungaria bahwa Presiden Volodymyr Zelenskyy memiliki “gangguan mental.” Sebagaimana diwartakan Hromadske, Senin (6/6/2022), pernyataan itu adalah upaya pemerintah Hungaria “mencuci kejahatan” Rusia.

“Sayangnya, politikus-politikus Hungaria bersikeras menerjang Ukraina dan mencuci kejahatan Rusia. Posisi ini tidak mengejutkan, karena secara historis, Hungaria berulangkali memihak kejahatan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina, Oleg Nikolenko.

Sebelumnya, ketua parlemen Hungaria, Laszlo Kever menyebut Zelenskyy punya “gangguan mental” karena kerap mengkritik keras pemimpin negara-negara Barat yang dianggap kurang membantu Ukraina menghalau serangan Rusia.

Baca Juga: Rusia Ancam Caplok Lebih Banyak Wilayah Ukraina jika Barat Nekat Kirim Senjata Jarak Jauh

Kever menyebut kritik Zelenskyy terhadap sikap sejumlah negara, terutama Hungaria, “tidak sopan.”

“Biasanya, seseorang yang butuh bantuan memintanya dengan sopan. Persisten, tetapi meminta, tidak menuntut atau mengancam,” kata Kever.

“Mereka biasanya mengancam musuh, bukan pihak lain yang ingin dijadikan teman. Jelas ada suatu gangguan mental pribadi di sini,” lanjut Kever merujuk presiden Ukraina.

Walaupun membuat Ukraina tidak terima, Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Siyarto membela pernyataan Kever tersebut. Ia menganggap Kiev selalu “memprovokasi” Hungaria.

“Ketika puluhan ribu orang di Hungaria telah bekerja beberapa bulan belakangan untuk membantu Ukraina dan rakyatnya yang menderita karena perang, politikus Ukraina terus-menerus bicara tentang Hungaria dengan nada yang tidak bisa diterima, memprovokasi kami, berbohong, dan berusaha mendiskreditkan kami,” kata Siyarto.

“Mereka tidak pernah mengucapkan terima kasih dengan nyaring. Berdasarkan semua ini, Laszlo Kever benar, bahkan jika Ukraina marah karenanya,” lanjutnya.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Hromadske


TERBARU