> >

Inflasi Tahunan Turki Tembus 73,5 Persen, Pengamat Salahkan Kebijakan Ekonomi Erdogan

Kompas dunia | 4 Juni 2022, 06:25 WIB
Ilustrasi. Situasi pasar tradisional di Ankara, Turki. Foto diambil pada 5 Desember 2021. Pada Jumat (3/6/2022), Institut Statistik Turki (TURKSTAT) menyampaikan bahwa tingkat inflasi tahunan di Turki mencapai rekor 74,5 persen pada Mei 2022 atau tertinggi sejak 1998. (Sumber: Burhan Ozbilici/Associated Press)

ANKARA, KOMPAS.TV - Tingkat inflasi tahunan di Turki mencapai rekor 74,5 persen pada Mei 2022 atau tertinggi sejak 1998. Data resmi tersebut dirilis oleh Institut Statistik Turki (TURKSTAT) pada Jumat (3/6/2022).

Sebagaimana diwartakan Associated Press, kalangan pengamat menyalahkan kebijakan ekonomi pemerintahan Recep Tayyip Erdogan atas meroketnya inflasi.

Kebijakan Erdogan dipandang memicu kenaikan harga-harga dan pelemahan mata uang lira Turki.

Erdogan sendiri bersikeras bahwa inflasi disebabkan oleh biaya peminjaman yang tinggi. Klaim Erdogan itu bertentangan dengan teori ekonomi arus utama.

Baca Juga: Legislator Finlandia Serukan Boikot Produk Turki, Ini Alasannya

Erdogan juga mendukung kebijakan pengurangan suku bunga untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan ekspor.

Bank sentral Turki sendiri telah memangkas suku bunga sebanyak 5 persen poin sejak September 2021 hingga 14 persen sebelum menangguhkan kebijakan ini pada Januari 2022.

Akibat sederet kebijakan ekonomi pemerintahan Erdogan, nilai tukar mata uang lira Turki terhadap dolar Amerika Serikat (AS) berkurang 44 persen pada 2021 lalu.

Harga-harga kebutuhan pokok pun meroket. Indeks harga konsumen Turki menunjukkan kenaikan hampir 3 persen dari April 2022.

Di lain sisi, invasi Rusia ke Ukraina memperparah situasi di Turki yang bergantung pada barang-barang impor. Perang di Ukraina memicu kenaikan harga minyak, gas, dan gandum di pasar global.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU