> >

Merasa Didiskriminasi, Desa di Korea Utara Gunakan Darah Rusa untuk Obat Covid-19

Kompas dunia | 2 Juni 2022, 17:51 WIB
Dokter di Korea Utara memeriksa suhu tubuh warga Pyongyang, Selasa (17/5/2022). (Sumber: Korean Central News Agency/Korea News Service via AP, File)

PYONGAN SELATAN, KOMPAS.TV - Sebuah desa di Korea Utara memutuskan menggunakan darah rusa sebagai obat Covid-19.

Hal itu dilakukan warga desa tersebut karena merasa didiskriminasi, karena obat-obatan untuk Covid-19 kebanyakan pasokannya diutamakan untuk Pyongyang.

Korea Utara mengumumkan kondisi darurat pada Mei, setelah wabah Covid-19 menyebar dengan cepat di negara yang tak melakukan vaksinasi itu.

Suplai obat-obatan di luar Pyongyang memang begitu minim, karena kebanyakan disediakan untuk Ibu Kota, yang kebanyakan dihuni keluarga kaya dan warga terhormat.

Baca Juga: Taliban Gelar Operasi Besar-besaran Berantas Tanaman Bahan Baku Opium di Seantero Afghanistan

Di Kota Chongjin, Provinis Hamgyong Utara, pasien mengeluhkan meningkatnya yang menderita demam dan batuk.

Seorang sumber yang meminta anonimitas mengungkapkan semua apotik buka 2 jam sehari, tetapi tak ada obat dan pengobatan herbal yang memiliki efikasi telah diverifikasi.

“Mereka mengeluh mengatakan, ‘Apa warga Pyongyang satu-satunya warga di negara ini? Apakah tak masalah bagi kami di provinsi untuk mati’,” kata sumber tersebut dilansir dari Radio Free Asia.

Di Pyongsong, Pyongan Selatan, warga secara ilegal menjual darah rusa dari rumah mereka.

Mereka menegaskan bahwa obat tersebut efektif untuk melawan Covid-19.

Penulis : Haryo Jati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Radio Free Asia


TERBARU