> >

Ultra-Nasionalis Yahudi Serbu Kompleks Al-Aqsa, Dilindungi Aparat Israel

Kompas dunia | 29 Mei 2022, 22:13 WIB
Kelompok ultra-nasionalis Yahudi bentrok dengan warga Palestina ketika longmars memperingati direbutnya Yerusalem Timur oleh Israel pada Minggu (29/5/2022). Sebelum longmars, kelompok ultra-nasionalis Yahudi dilaporkan menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa di bawah perlindungan aparat Israel. (Sumber: Ariel Schalit/Associated Press)

YERUSALEM, KOMPAS.TV - Ratusan ultra-nasionalis Yahudi menyerbu kompleks masjid Al-Aqsa pada Minggu (29/5/2022). Penyerbuan ini terjadi jelang peringatan direbutnya Yerusalem Timur oleh pasukan Israel pada 1967 silam.

Kelompok ultra-nasionalis Yahudi dilaporkan merencanakan longmars di Yerusalem Timur untuk memperingati hari tersebut. Longmars ini dipandang provokatif dan dapat memicu konfrontasi antara Israel dan warga Palestina.

Menurut laporan Al Jazeera, pemimpin kelompok ultra-nasionalis itu, Itamar Ben-Gyir, anggota parlemen Israel dari partai oposisi Otzma Yehudit, mengawali penyerbuan pada Minggu (29/5) pagi waktu setempat bersama puluhan pendukungnya.

Al Jazeera menyebut penyerbuan ini dilindungi oleh pasukan Israel. Koresponden Al Jazeera, Najwan Simri melaporkan bahwa aparat Israel menduduki Masjid Al-Qibli, mengepung jemaah di dalamnya untuk mengamankan jalan bagi ultra-nasionalis Yahudi.

Baca Juga: Bentrok Warga Palestina dan Israel Kembali Terjadi di Kompleks Masjid Al-Aqsa

Simri menambahkan, aparat Israel mencegah jurnalis dan fotografer Palestina masuk ke kompleks Al-Aqsa. Jurnalis yang ingin masuk diancam akan ditangkap.

Aparat Israel juga dilaporkan menembaki warga Palestina yang berdemonstrasi di dalam kompleks Al-Aqsa dengan peluru karet. Kepolisian Israel menyebut 18 warga Palestina ditangkap dalam insiden ini.

Al Jazeera melaporkan, sebagian ultra-nasionalis Yahudi memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa dan beribadah, memprovokasi warga Palestina.

Peribadahan Yahudi telah ditetapkan dilarang dilakukan di kompleks Al-Aqsa oleh hukum Israel sendiri. Otoritas Kerabian Israel pun melarangnya.

Akan tetapi, kalangan ultra-nasionalis meyakini bahwa mereka harusnya dibolehkan beribadah di kompleks masjid.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Al Jazeera


TERBARU