> >

Meski Kesulitan Logistik akibat Sanksi Isolasi, Rusia Siap Ekspor 50 Juta Ton Gandum

Krisis rusia ukraina | 27 Mei 2022, 19:05 WIB
Rusia akan memiliki 50 juta ton gandum untuk ekspor pada musim pemasaran baru Juli-Juni tahun ini dari total produksi 87 juta ton, sementara total produksi biji-bijian diklaim sejumlah 130 juta ton (Sumber: Straits Times)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Rusia akan memiliki 50 juta ton gandum untuk ekspor pada musim pemasaran baru Juli-Juni tahun nanti, naik dari lebih dari 37 juta ton pada musim saat ini, kata menteri pertanian Rusia, seperti dilansir Straits Times, Jumat (27/5/2022).

Rusia adalah salah satu eksportir gandum terbesar di dunia, bersaing dengan Uni Eropa dan Ukraina untuk memasok gandum ke Timur Tengah dan Afrika.

Rusia terus mengekspor meskipun ada kesulitan dengan logistik dan pembayaran yang disebabkan oleh sanksi Barat terhadap Moskow atas apa yang disebut Rusia sebagai "operasi militer khusus" di Ukraina.

Rusia diperkirakan akan memanen 130 juta ton biji-bijian tahun 2022, termasuk 87 juta ton gandum, kata Presiden Vladimir Putin pada awal Mei.

"Panen biji-bijian 2022 secara substansial dapat melebihi tingkat tahun lalu dan mencapai jumlah yang disebutkan oleh presiden dalam pidatonya, dan mendekati, pada kenyataannya, (tingkat) maksimum," kata Dmitry Patrushev pada konferensi biji-bijian pada hari Jumat (27/5/2022).

Rusia menghasilkan rekor panen biji-bijian 133,5 juta ton pada tahun 2020, termasuk 85,9 juta ton gandum, sementara hasil panen raya tahun 2021 tercatat lebih kecil.

Patrushev mengatakan Rusia telah mengekspor lebih dari 35 juta ton biji-bijian, termasuk 28,5 juta ton gandum, musim ini.

Baca Juga: Kremlin Sebut Krisis Gandum Ukraina gara-gara Barat Sendiri, Tuntut Hapuskan Sanksi Isolasi

Rusia akan memiliki 50 juta ton gandum untuk ekspor pada musim pemasaran baru Juli-Juni tahun ini dari total produksi 87 juta ton, sementara total produksi biji-bijian diklaim sejumlah 130 juta ton. (Sumber: Straits Times)

Dia tidak memberikan perkiraan untuk ekspor gandum di musim yang baru.

Rusia sedang mengembangkan undang-undang baru yang memungkinkannya untuk mengendalikan bisnis lokal perusahaan Barat yang memutuskan untuk pergi dari Rusia.

Perusahaan asing termasuk Starbucks dan McDonald's meninggalkan pasar setelah Moskow mengirim ribuan tentara ke Ukraina pada 24 Februari.

Namun, beberapa pedagang biji-bijian global seperti Viterra terus bekerja di Rusia.

Ketika ditanya oleh Viterra tentang sikap Moskow terhadap perusahaan asing, yang masih beroperasi di sektor biji-bijian Rusia, Patrushev mengatakan Moskow ingin mereka tetap tinggal dan akan mendukung mereka.

Ekspor biji-bijian dan komoditas lainnya dari Rusia terus berlanjut di tengah kurangnya kapal, karena banyak pemilik kapal besar berhenti bekerja dengan pasar di tengah sanksi Barat terhadap Rusia

Patrushev mengatakan kementeriannya dalam pembicaraan dengan United Shipbuilding Corporation tentang pembangunan kapal khusus ekspor biji-bijian untuk mengatasi kekurangan tersebut.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU