> >

Jika Didesak Terima Swedia-Finlandia, Nasionalis Turki Beri Saran ke Erdogan: Keluar dari NATO

Kompas dunia | 25 Mei 2022, 06:05 WIB
Ilustrasi. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menginspeksi apel prajurit di Kocaeli, Senin (23/5/2022). (Sumber: Kantor Kepresidenan Turki via AP)

ANKARA, KOMPAS.TV - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan disarankan membawa Ankara keluar dari NATO jika ditekan untuk meratifikasi keanggotaan Swedia dan Finlandia.

Pemimpin partai nasionalis Turki, Devlet Bahceli menyebut Turki “tidak akan lenyap” tanpa NATO.

Turki merupakan anggota NATO yang paling tegas menyatakan penolakan aksesi Swedia dan Finlandia.

Dua negara itu resmi mengajukan keanggotaan ke NATO karena mengkhawatirkan situasi keamanan setelah perang Rusia-Ukraina.

Ankara menolak aksesi Swedia dan Finlandia karena dua negara itu dituduh membantu milisi Kurdi yang dimusuhi Turki.

Baca Juga: Erdogan Ajukan Syarat jika Ingin Turki Dukung Swedia dan Finlandia Gabung NATO, Apa Saja?

Sikap Turki berlainan dengan mayoritas pejabat NATO. Pihak Amerika Serikat (AS) dan Sekjen NATO Jens Stoltenberg sendiri secara terbuka mendukung aksesi Swedia dan Finlandia.

“Turki bukannya tanpa pilihan. Turki bukannya tak berdaya. Meninggalkan NATO harus menjadi agenda sebagai opsi alternatif jika situasinya menjadi tak teratasi,” kata Bahceli dikutip Associated Press.

“Kita tidak eksis karena NATO, dan kita tidak akan lenyap tanpa NATO,” lanjut pemimpin Partai Gerakan Nasional Turki tersebut.

Lebih lanjut, Bahceli mengusulkan Turki untuk mewujudkan proposal aliansi pertahanan negara-negara berbahasa Turki dan negara-negara mayoritas Muslim untuk menggantikan NATO.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU