> >

Putin Disebut Ingin Sebabkan Eropa Tak Stabil dengan Kelaparan dan Krisis Pengungsian

Krisis rusia ukraina | 23 Mei 2022, 05:50 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin. Putin disebut ingin menciptakan kelaparan dan krisis pengungsi dengan menghancurkan suplai gandum di Ukraina. (Sumber: Mikhail Metzel, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP, File)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Mantan Duta Besar Jerman untuk Rusia, Rudiger von Fritsch mengungkapkan tujuan dari Presiden Rusia, Vladimir Putin,  yang menyerang Ukraina.

Von Fritsch mengatakan bahwa Putin berusaha membuat Eropa tak stabil dengan kelaparan dan krisis pengungsian.

Ia mengungkapkan bahwa Putin ingin membuat kelaparan di Timur Tengah dan Afrika, setelah mereka menghancurkan suplai gandum dari Ukraina sebagai pengekspor ke kedua wilayah itu.

Hal itu kemudian akan menyebabkan pengungsi ke Eropa membludak, dan akan membuat wilayah tersebut menjadi tak stabil.

Baca Juga: Putin Dipermalukan Tentara Rusia, Tembakkan Rudal Rp72 Miliar tapi Hanya Hancurkan Toilet Umum

“Perhitungan Putin adalah setelah suplai gandum ambruk, masyarakat yang kelaparan dari wilayah itu akan datang ke Eropa, seperti sebelumnya jutaan warga Suriah lari karena kengerian perang,” tutur Von Fritsch dikutip dari Bussines Insider.

Von Fritsch menegaskan dengan begitu, negara Eropa akan kembali memikirkan sanksi terhadap Rusia.

“Ia ingin membuat Eropa menjadi tak stabil dengan gelombang pengungsi sehingga negara Barat akan melepaskan sikap keras mereka terhadap Rusia,” tambahnya

Pernyataannya muncul setelah ahli keamanan makanan memperingatkan bahwa invasi Rusia ke Ukraina telah memperburuk krisis pasokan pangan global.

Seorang ahli bersaksi di Dewan Keamanan PBB bahwa dunia hanya memiliki persediaan gandum untuk 10 pekan yang tersisa di gudang.

Penulis : Haryo Jati Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Bussines Insider


TERBARU