> >

Ilmuwan Afrika Bingung Cacar Monyet Bisa Menyebar di Eropa-Amerika, Diduga Menular via Hubungan Seks

Kompas dunia | 21 Mei 2022, 04:25 WIB
Ilustrasi. Gejala cacar monyet yang ditunjukkan seorang bocah di Zaire (kini Republik Demokratik Kongo) pada 1997 lalu. Para ilmuwan yang berpengalaman memantau berjangkitnya cacar monyet di Benua Afrika mengaku bingung dengan infeksi cacar monyet yang tengah menyebar di Eropa dan Amerika Utara belakangan ini. (Sumber: CDC via AP)

Penyebaran cacar monyet di Eropa dan Amerika sendiri cukup unik karena diduga menular dari manusia ke manusia. Salah satu teori yang diselidiki otoritas kesehatan Inggris Raya terkait penyebaran cacar monyet adalah transmisi melalui hubungan seksual, khususnya pada pria gay.

Pada Jumat (20/5), Dinas Keamanan Kesehatan Inggris Raya mencatat 11 kasus baru cacar monyet. Mereka menyebut “proporsi menyolok” dari infeksi cacar monyet belakangan ini di Eropa terjadi pada pria gay, biseksual, atau yang pernah berhubungan seksual dengan sesama pria.

Otoritas kesehatan di Spanyol dan Portugal juga menyebut sebagian besar kasus terjadi pada pria yang berhubungan seksual sesama jenis.

Gambar dari elektron mikroskop bertarikh 2003 ini menunjukkan virion penyebab cacar monyet berbentuk oval (kiri) dan virion belum masak yang berbentuk bulat (kanan). (Sumber: CDC via AP)

Para ahli menegaskan bahwa belum diketahui apakah penyakit ini bertransmisi melalui penetrasi seksual atau kontak erat yang terkait dengan hubungan seksual.

Menurut Tomori, di Nigeria, belum pernah tercatat cacar monyet menyebar via hubungan seksual. Namun, ia merujuk kasus Ebola untuk membuka kemungkinan. Sebelumnya, Ebola tidak diketahui bertransmisi melalui hubungan seks, tetapi kemudian terbukti menyebar via hubungan seksual ketika epidemi besar menunjukkan pola penyebaran yang berbeda.

Tomori menyebut, hal yang sama mungkin saja berlaku pada kasus cacar monyet.

Baca Juga: 5 Cara Mencegah Penularan Virus Cacar Monyet yang Kasusnya Meningkat di Inggris


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU