> >

Rusia Balas Usir 85 Diplomat Sekaligus dari Tiga Negara Uni Eropa Ini

Krisis rusia ukraina | 18 Mei 2022, 22:02 WIB
Gedung Kementerian Luar Negeri Rusia. Rusia hari Rabu (18/5/2022) mengumumkan mereka mengusir total 85 diplomat asal Prancis, Spanyol dan Italia sebagai tanggapan atas langkah serupa oleh negara-negara tersebut. (Sumber: Twitter/Russian Embassy UK)

LONDON, KOMPAS.TV - Rusia mengumumkan mereka mengusir total 85 diplomat asal Prancis, Spanyol dan Italia sebagai tanggapan atas langkah serupa oleh negara-negara tersebut, Rabu (18/5/2022).

Straits Times melaporkan, pengusiran ini memperparah kerusakan hubungan Rusia dengan anggota terkemuka Uni Eropa sejak Putin melancarkan serangan ke Ukraina.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan mereka mengusir keluar 34 staf diplomatik Prancis, 27 staf diplomatik Spanyol dan 24 diplomat Italia.

Ketiga negara itu termasuk di antara negara-negara Eropa yang secara kolektif mengusir lebih dari 300 orang diplomat Rusia sejak serangan ke Ukraina 24 Februari.

Dalam banyak kasus pengusiran, mereka menuduh diplomat Rusia menjalankan aksi spionase, yang mentah-mentah dibantah Moskow.

Tanggapan Rusia sebelumnya termasuk bulan lalu memulangkan 45 diplomat Polandia dan 40 diplomat Jerman.

Kemlu Rusia hari Senin (25/4) memanggil dubes Jerman untuk Rusia dan mengusir 40 diplomat Jerman dari Rusia, sebagai balasan aksi serupa yang dilakukan Berlin.

Baca Juga: Balas Perlakuan Berlin, Rusia Usir 40 Diplomat Jerman dari Moskow

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov. Rusia hari Rabu (18/5/2022) mengumumkan mengusir total 85 diplomat asal Prancis, Spanyol dan Italia sebagai tanggapan atas langkah serupa oleh negara-negara tersebut. (Sumber: Maxim Shipenkov/Pool Photo via AP)

Dubes Jerman untuk Rusia Geza Andreas von Geyr saat itu dipanggil ke Kremlin untuk diberi tahu keputusan pengusiran stafnya, seraya menyampaikan “protes keras atas kebijakan (Jerman) yang jelas tak bersahabat.”

Kemlu Rusia merujuk pengusiran 40 diplomat Rusia dari Jerman pada 4 April lalu atas tuduhan menjadi mata-mata dengan kedok diplomat.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Straits Times


TERBARU