> >

Militer Inggris: Rusia Kehilangan Sepertiga Pasukan di Ukraina, Moskow Kehilangan Momentum

Krisis rusia ukraina | 16 Mei 2022, 09:20 WIB
Ilustrasi tentara Rusia. Intelijen Inggris ungkap Rusia kehilangan sepertiga pasukannya di Ukraina. (Sumber: AP Photo/Alexander Zemlianichenko, File)

LONDON, KOMPAS.TV - Intelijen militer Inggris mengungkapkan Rusia telah kehilangan sepertiga pasukan di Ukraina.

Rusia dilaporkan juga terus mengalami kesulitan dalam penyerangannya ke Ukraina, karena perlawanan dari pasukan negara itu.

Pernyataan yang dikutip oleh surat kabar Inggris itu disampaikan oleh Kementerian Pertahanan Inggris.

Mereka mengungkapkan kampanye Rusia di timur Ukraina telah kehilangan momentum.

Baca Juga: Mengejutkan, Eks Diplomat China Sebut Kekalahan Rusia di Ukraina Hanya Menunggu Waktu

Selain itu Kementerian Pertahanan Inggris menegaskan Rusia secara signifikan sudah mengalami keterlambatan untuk mencapai tujuannya dalam serangan itu.

“Rusia sekarang sudah menderita kerugian sepertiga dari kekuatan tempur darat yang dilakukan pada Februari,” bunyi pernyataan mereka dikutip dari The Guardian.

Kementerian Pertahanan Inggris juga menegaskan perubahan fokus Rusia untuk menyerang Ukraina timut tidak memberikan pengaruh yang besar bagi pasukan Vladimir Putin.

Mereka menegaskan meski memang ada kemajuan awal skala kecil, Rusia telah gagal membuat keuntungan teritorial yang substansial selama sebulan terakhir, sementara menderita tingkat gesekan yang tinggi secara konsisten.

Baca Juga: Politisi Rusia Sesumbar Putin Bisa Hancurkan Inggris dengan Rudal Nuklir Satan 2 dalam 200 Detik

Selain itu dikatakan serangan tersebut semakin terhambat oleh hilangnya “pemungkin penting” seperti peralatan penghubung dan intelijen, pengawasan serta pengintaian drone.

Kementerian Pertahanan Inggris berdasarkan laporan media tersebut menyatakan, “Pasukan Rusia semakin dibatasi oleh penurunan kemampuan yang memungkinkan, moral yang terus rendah, dan efektivitas tempur yang berkurang."

“Banyak dari kemampuan ini tak dapat diganti dengan cepat, atau disusun kembali dan kemungkinan akan terus menghalangi operasi Rusia di Ukraina. Dalam kondisi sekarang, Rusia tak mungkin secara dramatis mempercepat laju kemajuannya selama 30 hari ke depan.”

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : The Guardian


TERBARU