> >

Kim Jong-Un Muncul saat Kampanye PM Australia, Ternyata .

Kompas dunia | 15 Mei 2022, 09:04 WIB
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un tiba-tiba muncul dalam acara kampanye yang dihadiri PM Australia, Scott Morrison di Melbourne, Jumat (13/5/2022). Ternyata sosok itu adalah peniru Kim Jong-un, Howard X. (Sumber: Mick Tsikas/AAP Image via AP)

MELBOURNE, KOMPAS.TV - Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dikabarkan muncul saat Perdana Menteri (PM) Australia Scott Morrison melakukan kampanye untuk pemilihan di Melbourne.

Kim Jong-un dilaporkan masuk ke acara kampanye yang dihadiri Morrison dan anggota parlemen Gladys Liu, Jumat (13/5/2022).

Ternyata sosok itu adalah orang yang menirukan diktator dari negara tertutup tersebut, yang dikenali sebagai Howard X.

Kedatangan Kim Jong-un palsu tersebut kemudian memancing atensi media.

Baca Juga: Korban Meninggal Terduga Covid-19 di Korea Utara Bertambah 15, Total Jadi 42 Orang

“Terima kasih banyak. Glayds Liu adalah kandidat komunis untuk Australia,” kata Howard X seperti dikutip dari Associated Press.

Namun, pernyataan Howard X kemudian diinterupsi oleh salah satu pembantu Morrison.

“Maaf, Anda harus pergi. Ini adalah hal paling menghina yang pernah saya lihat di sebuah kampanye,” ujar pembantu Morrison, Nick Creevey.

Tetapi peniru Kim Jong-un itu membalasnya dengan mengejutkan.

“Maaf, Anda tak bisa mengatakan kepada pemimpin tertinggi apa yang harus dilakukan. Saya mendukung Gladys Liu,” katanya.

Sang peniru Kim Jong-un pun kemudian meninggalkan acara di Melbourne itu tak lama setelahnya.

Pada pernyataannya, Liu mengaku fokusnya adalah memberikan hasil bagi komunitas Melbourne yang ia wakili.

Baca Juga: 27 Warga Korea Utara Tewas karena Demam, Kim Jong-Un: Negara Hadapi Bencana Terbesar

“Saya tak akan terganggu oleh lawan, dan taktik kotor mereka,” tambahnya.

Gangguan itu diyakini diotaki oleh kandidat senat Negara Bagian Quennsland, Drew Pavlou.

Pavlou sebelumnya di media sosial mengungkapkan bahwa ia berteman baik dengan Howard X.

Pavlou juga mengklaim bahwa Liu, yang merupakan kelahiran Hong Kong dan 30 tahun tinggal di Australia, membela kepemimpinan China dan memiliki hubungan dengan rezim tersebut.

Penulis : Haryo Jati Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU