> >

Dapat Penghargan Toleransi dari Vatikan, Raja Yordania: Yerussalem Bukan untuk Kekerasan

Kompas dunia | 12 Mei 2022, 22:22 WIB
Ratu Rania dan Raja Yordania Abdullah II saat menerima penghargaan toleransi dari Vatikan, ia menyebut soal pidato menyentuh terkait Yerussalem (Sumber: VatikanNews.va)

Ia pun menyebut sebuah tantangan sulit di dunia tapi harus dihadapi manusia.

Yakni, salah satunya adalah soal mengakhiri pendudukan dan ketidakadilan jika perdamaian ingin terus eksis. 

“(Tantangan paling sulit di dunia) akan dihadapi dengan mengandalkan iman kita kepada Tuhan, kemanusiaan dan keinginan kita untuk bersama-sama mengalahkan kemiskinan dan keputusasaan, serta mengakhiri pendudukan dan ketidakadilan,” paparnya.

Selain itu, ia juga menyebut soal pengungsi yang masih banyak di luar sana dan membutuhkan uluran tangan dari komunitas internasional.

“(Juga), untuk membantu pengungsi di mana pun kembali ke rumah mereka dan siap untuk membangun kembali komunitas mereka yang remuk dan tentu saja memperbarui harapan, sesuatu yang sangat dibutuhkan mereka, di mana pun tempatnya,” tukasnya.

Raja Abdullah meminta masyarakat internasional untuk bekerja menuju perdamaian yang adil dan abadi di Tanah Suci Palestina.

Ia juga menawarkan melalui solusi dua negara, serta Palestina yang merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota. Negara Palestina yang merdeka, berdaulat, dan layak hidup berdampingan dengan Israel.

Duta Besar Vatikan untuk Uskup Agung PBB, Gabriele Caccia, dalam presentasi di gala tahunan ke-29 yayasan tersebut di New York menyebutkan, bagaimana kedua pasangan itu menjadi inspirasi, sekaligus menyoroti kiprah keduanya dalam membangun toleransi.

Selain itu, ia menyoroti kiprah keduanya yang berfokus pada Pendidikan, khususnya pada anak-anak muda dan solusi bagi mereka dalam proyek jangka panjang yang sedang dibangun oleh Raja dan Ratu Yordania tersebut.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU