> >

Putin Peringatkan Negara yang Ganggu Serangan ke Ukraina, Akan Terima Respons Secepat Kilat

Krisis rusia ukraina | 28 April 2022, 10:53 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin. Putin mengancam negara-negara yang mengganggu serangan Rusia ke Ukraina akan mendapat respons secepat kilat. (Sumber: Alexander Demyanchuk, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Presiden Rusia Vladimir Putin mengeluarkan ancaman terhadap negara-negara yang mengganggu penyerangan Rusia ke Ukraina.

Putin menjanjikan negara-negara tersebut akan menerima respons secepat kilat dari Rusia.

Putin mengungkapkan pernyataan tersebut saat berbicara dengan anggota parlemen Rusia di St, Petersburg, Rabu (27/4/2022).

“Jika seseorang dari luar berusaha mengganggu di Ukraina, dan menciptakan ancaman strategis ke Rusia, respons kami akan secepat kilat,” ujarnya dilansir dari BBC.

Baca Juga: Rusia Ancam Gunakan Senjata Nuklir dan Mulai Perang Dunia III, PM Inggris Malah Tak Percaya

“Kami memiliki semua peralatan (untuk merespons) yang tak bisa ditangkal siapa pun. Kami tak akan membual tentang mereka, kami akan menggunakannya jika perlu,” kata Putin.

Apa yang diungkapkan Putin tampaknya mengacu kepada rudal balistik dan juga senjata nuklir.

Pemimpin Rusia itu menambahkan semua keputusan mengenai apa yang akan disertakan dalam respons tersebut sudah dibuat.

Namun, ia tak mengungkapkan detail lebih lanjut mengenai hal itu.

Rusia dihajar dengan sejumlah sanksi oleh Barat dan NATO setelah melakukan penyerangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu.

Sekutu Ukraina juga mengambil langkah dengan terus menyuplai persenjataan ke negara tersebut.

Amerika Serikat (AS) bahkan berjanji untuk memastikan Ukraina bakal mengalahkan Rusia.

Pejabat Barat mengungkapkan Rusia tengah terhambat dalam upaya di timur Ukraina.

Baca Juga: Menlu Inggris Minta Barat Segera Kirim Tank dan Jet Tempur ke Ukraina, Ini Waktunya Keberanian

Pekan lalu, Rusia meluncurkan serangan ke wilayah Donbas setelah menarik mundur pasukannya dari Kiev.

Sementara itu, Komisi Eropa telah menuduh Rusia melakukan ancaman setelah Moskow memutus ekspor gas ke Polandia dan Bulgaria.

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen menegaskan bahwa itu menunjukkan Rusia tidak bisa diandalkan sebagai penyuplai.

Sementara itu, Rusia menegaskan terpaksa melakukan aksi tersebut karena langkah tak bersahabat dari negara Barat.  

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : BBC


TERBARU