> >

AS dan Barat Kirim Senjata Lebih Berat ke Ukraina, Tepis Rusia yang Ingatkan Ancaman Perang Nuklir

Krisis rusia ukraina | 27 April 2022, 06:00 WIB
Menhan AS Lloyd Austin, kiri, Presiden Ukraina Zelenskyy, tengah, dan Menlu AS Antony Blinken, kanan. AS dan sekutunya menjanjikan paket senjata baru yang lebih berat untuk Ukraina dalam pertemuan hari Selasa (26/4/2022) di pangkalan udara Ramstein, Jerman, dan menepis ancaman dari Moskow bahwa dukungan dan senjata untuk Kiev dapat menyebabkan perang nuklir. (Sumber: Ukraine Presidential Office)

RAMSTEIN, KOMPAS.TV - Amerika Serikat dan sekutunya menjanjikan paket senjata baru yang lebih berat untuk Ukraina dalam pertemuan hari Selasa (26/4/2022) di pangkalan udara Ramstein, Jerman, dan menepis ancaman dari Moskow bahwa dukungan dan senjata untuk Kiev dapat menyebabkan perang nuklir, seperti laporan Straits Times, Rabu, (27/4/2022).

Para pejabat Amerika Serikat mengubah penekanan mereka minggu ini, dari berbicara  tentang membantu Ukraina mempertahankan diri menjadi pembicaraan yang lebih berani tentang kemenangan Ukraina yang akan melemahkan kemampuan Rusia untuk mengancam tetangganya.

Sementara itu, orang kuat Rusia, sekretaris Dewan Keamanan Rusia mengatakan kebijakan pemerintah Barat dan Ukraina mengarah pada pecahnya Ukraina, dan menuduh Washington berusaha menanamkan kebencian di Ukraina terhadap segala sesuatu yang berbau Rusia.

Sekutu NATO akhir-akhir ini menyetujui pengiriman senjata senilai ratusan juta dolar, termasuk artileri dan pesawat tak berawak yang tidak diberikan pada pengiriman fase awal perang, dan ingin sekutu melakukan hal yang sama.

“Negara-negara dari seluruh dunia bersatu dalam tekad kami untuk mendukung Ukraina dalam perjuangannya melawan agresi kekaisaran Rusia,” kata Menteri Pertahanan Lloyd Austin, menyambut para pejabat dari lebih dari 40 negara ke Pangkalan Udara Ramstein di Jerman, markas besar kekuatan udara AS di Eropa. .

"Ukraina jelas yakin bisa menang, begitu juga semua orang di sini."

Dalam pergeseran penting, Jerman, di mana pemerintah berada di bawah tekanan setelah menolak permintaan Ukraina untuk senjata berat, mengumumkan sekarang akan mengirim tank ringan "Gepard" dengan senjata anti-pesawat.

Baca Juga: Kebijakan Barat akan Bikin Ukraina Bubar dan Terpecah, Tuding Sekretaris Dewan Keamanan Rusia

Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev hari Selasa, (26/4/2022) mengungkapkan Ukraina akan bubar dan terpecah menjadi beberapa negara akibat kebijakan Barat saat ini, termasuk kebijakan Kiev yang dikendalikan Barat, seperti dilaporkan Rossiyskaya Gazeta yang dikutip RIA Novosti, Selasa, (27/4/2022) (Sumber: RIA Novosti)

“Kepentingan nyata dari keputusan ini tidak terletak pada perbedaan yang mungkin dibuat Gepards di medan perang, tetapi pada sinyal yang dikirimkannya,” kata Dr Marcel Dirsus, rekan non-residen di Institut Kebijakan Keamanan Universitas Kiel.

Pejabat Amerika Serikat yang berbicara dengan syarat anonim, menilai Rusia akan sangat bergantung pada serangan artileri untuk menggempur posisi Ukraina sambil mengerahkan pasukan darat dari beberapa arah untuk mencoba menghajar habis sebagian besar militer Ukraina.

Tetapi Washington juga memperkirakan banyak unit Rusia yang terkuras, dengan beberapa unit beroperasi dengan kehilangan personel sebanyak 30 persen, tingkat yang dianggap militer AS terlalu tinggi untuk terus bertempur tanpa batas.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU