> >

Separatis Donetsk Sebut Operasi Militer di Donbass akan Diintensifkan , Tanda Serangan Besar?

Krisis rusia ukraina | 12 April 2022, 01:10 WIB
Ilustrasi. Petugas pekerjaan umum Ukraina memeriksa bangkai tank Rusia yang hancur di jalanan Kiev, Senin (11/4/2022). Pada hari yang sama, separatis Donetsk menyebut operasi militer di kawasan Donbass akan diintensifkan seiring dengan kecurigaan bahwa Rusia menyiapkan serangan besar ke Donbass. (Sumber: Efrem Lukatsky/Associated Press)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Denis Pushilin, pemimpin Republik Rakyat Donetsk (DPR), entitas separatis di timur Ukraina, menyebut operasi militer di kawasan Donbass akan “diintensifkan” dalam waktu dekat.

Hal tersebut disampaikan Pushilin seiring pengumuman Moskow bahwa invasi akan difokuskan ke timur Ukraina.

Dia tak membeberkan detail kapan pengintensifan operasi militer itu akan dimulai.

“Karena kombinasi berbagai faktor dalam situasi kompleks saat ini, dan karena provokasi oleh rezim di Kiev, termasuk pengeboman di (stasiun) Kramatorsk, kami yakin bahwa operasi pembebasan mesti diintensifkan,” kata Pushilin dikutip TASS, Senin (11/4/2022).

Baca Juga: Rusia Incar Donbass, Jerman: Ukraina Butuh Lebih Banyak Bantuan Persenjataan Berat

Sebelumnya, Pushilin dan pemimpin Republik Rakyat Luhansk (LPR) meminta bantuan militer kepada Vladimir Putin. Putin pun menyetujuinya hingga dimulailah invasi ke Ukraina pada 24 Februari silam.

Rusia tadinya berupaya menyerang ibu kota Kiev. Namun, pasukan Rusia gagal menembus ibu kota dan menarik mundur pasukannya.

Pada awal Maret lalu, Rusia mengumumkan “tahap kedua” invasi dengan memfokuskan operasi militer di kawasan Donbass.

Kremlin pun berdalih pihaknya selama ini sebatas menargetkan Donbass, bukan Ukraina secara keseluruhan.

Otoritas Ukraina dan negara-negara Barat menyebut Rusia dan kelompok separatis yang disokongnya menyiapkan serangan besar ke kawasan Donbass.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : TASS


TERBARU