> >

Kutuk Penyerangan Rusia ke Ukraina di Kelas, Guru Diperiksa dan Terancam Dipenjara

Krisis rusia ukraina | 11 April 2022, 13:13 WIB
Irina Gen, guru bahasa Inggris dan Jerman di Rusia yang diinvestigasi karena mengutuk penyerangan Rusia ke Ukraina di kelasnya. (Sumber: The Guardian)

Ia mengatakan, mereka memberitahunya bahwa ia telah membuat kesalahan besar dengan mengatakan kepada siswanya mengenai serangan Rusia terhadap infrastruktur Ukraina termasuk pengeboman di Mariupol.

Baca Juga: Putin Dianggap Blunder Atas Ukraina, Finlandia dan Swedia Kian Dekat Gabung NATO

Pihak Rusia sendiri kerap membantah bahwa mereka telah melakukan penyerangan tersebut.

“Saya tak pernah menyangka seseorang akan membokong gurunya sendiri, atau orang lain terkait masalah tersebut,” tuturnya.

Gen kemudian memutuskan mengundurkan diri dari posisinya sebagai guru sejak 1 April.

Gen saat ini tengah diinvestigasi karena melanggar Undang-Undang (UU) sensor yang baru terkait penyebaran informasi palsu yang menjelekkan militer Ukraina.

Pelakunya akan mendapat hukuman penjara hingga 10 tahun dan denda sebesar 5 juta rubel atau setara Rp900 juta.

Baca Juga: Peringatan Adik Wali Kota Kiev: Jika Rusia Jatuhkan Ukraina, Seluruh Dunia Terancam Bahaya

“Pasti akan ada cobaan menyiksa menunggu saya, dan kemudian sebuah keputusan yang akan menentukan bagaimana saya bisa membangun hidup baru,” kata Gen.

Ini bukan pertama kalinya seorang guru di Rusia dilaporkan siswanya setelah mengeluarkan komentar anti-perang.

Sebelumnya guru bahasa Inggris di Sakhalin, Martina Dubrova didenda dan dipecat setelah mengungkapkan bahwa Ukraina bukan bagian dari Rusia.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : CNN


TERBARU