> >

Umumkan Sanksi Baru, AS Jerat Dua Anak Perempuan Vladimir Putin

Krisis rusia ukraina | 7 April 2022, 03:15 WIB
Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden saat bebicara di Gedung Putih, Washington, Selasa (5/4/2022). Pada Rabu (6/4), AS mengumumkan sanksi baru terhadap Rusia yang salah satunya menyasar putri Vladimir Putin. (Sumber: Carolyn Kaster/Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi ekonomi baru terhadap Rusia pada Rabu (6/4/2022) kemarin, dimana dua anak perempuan Presiden Rusia Vladimir Putin, Mariya Putina dan Katerina Tikhonova menjadi salah satu target sanksi tersebut.

Menurut pengumuman Gedung Putih, sederet sanksi baru ini adalah pembalasan untuk “kejahatan perang” di Ukraina. 

Barat sejak lama menuduh Rusia melakukan kejahatan perang di Ukraina. Terkini, penemuan bekas pembantaian di daerah pinggiran Kiev usai pasukan Rusia melakukan invansi langsung memantik respons keras internasional.

Sanksi terbaru AS bertujuan untuk membekukan setiap aset yang dimiliki keluarga Putin di AS serta mengecualikan mereka dari sistem finansial.

Baca Juga: Tuduh Washington Cari Keuntungan, China Desak AS Cabut Sanksi Rusia demi Selesaikan Perang Ukraina

Selain dua putri Vladimir Putin, sanksi AS juga menyasar Perdana Menteri Rusia Mikhail Mishustin, istri dan anak Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, serta anggota-anggota Dewan Keamanan Rusia, termasuk mantan presiden Dmitry Medvedev.

Gedung Putih juga menyanksi dua bank besar Rusia, yakni Sberbank dan Alfa Bank. Dua bank itu dilarang mengalirkan aset melalui sistem finansial AS dan entitas AS dilarang bekerja sama dengan mereka.

Saya sudah membuatnya jelas, Rusia akan membayar mahal dan segera untuk kekejamannya di Bucha,” cuit Presiden AS Joe Biden dikutip Associated Press.

Selain AS, Uni Eropa dan Inggris Raya dilaporkan memberlakukan sanksi baru terhadap Rusia. London disebut membekukan aset dua bank Rusia serta delapan pebisnis Rusia.

“Bersama dengan sekutu kami, kami menunjukkan bahwa elite Rusia tidak bisa mencuci tangan atas kejahatan yang dilakukan berdasarkan perintah Putin,” kata Menteri Luar Negeri Inggris Raya Elizabeth Truss.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU