> >

Jerman Usir 40 Diplomat Rusia Imbas Temuan Terbunuhnya Warga Sipil Sekitar Ibu Kota Ukraina

Krisis rusia ukraina | 5 April 2022, 01:35 WIB
Bendera Rusia diatas kedubes Rusia di Berlin, Jerman. Jerman hari Senin, (4/42022) mengusir sejumlah besar diplomat Rusia, dilaporkan 40 diplomat, atas kebrutalan luar biasa Rusia di Ukraina. (Sumber: Straits Times)

BERLIN, KOMPAS.TV - Jerman mengusir sebagian besar diplomat Rusia pada Senin (4/4/2022). Hal itu diakui Menteri Luar Negeri Annalena Baerbock.

Menurutnya, langkah tersebut sebagai tanggapan atas "kebrutalan luar biasa" yang dilakukan Kremlin di Ukraina, seperti dilansir France24, Senin. 

Pengusiran 40 diplomat Rusia itu juga mengikuti langkah serupa oleh mitra Eropa dalam beberapa hari terakhir sebagai reaksi terhadap perang Rusia terhadap tetangganya, Ukraina.

"Gambar-gambar dari Bucha berbicara tentang kebrutalan yang luar biasa oleh para pemimpin Rusia dan oleh mereka yang mengikuti propagandanya dengan keinginan tak terbatas untuk memusnahkan," kata Baerbock, mengacu pada kota dekat Kiev di mana puluhan mayat ditemukan di kuburan massal atau mengotori jalan-jalan.

Kremlin menolak tuduhan Barat bahwa pasukan Rusia bertanggung jawab.

Namun, Baerbock mengatakan "gambar serupa" harus "dikhawatirkan muncul di tempat lain yang diduduki pasukan Rusia".

Dia mengatakan, "penting untuk "membela kebebasan kita dan bersiap untuk mempertahankannya."

Baca Juga: Biden: Putin Harus Jalani Pengadilan Kejahatan Perang atas Pembunuhan Massal Warga di Bucha, Ukraina

Menlu Jerman Annalena Baerbock. Jerman hari Senin, (4/42022) mengusir "sejumlah besar" diplomat Rusia, dilaporkan 40 diplomat, atas 'kebrutalan luar biasa' Rusia di Ukraina. (Sumber: Gonzalo Fuentes, Pool Photo via AP)

"Itulah mengapa pemerintah Jerman memutuskan untuk menyatakan sejumlah besar staf kedutaan Rusia, yang bekerja setiap hari di sini di Jerman melawan kebebasan kita, melawan kohesi masyarakat kita, sebagai persona non grata," katanya.

Baerbock menggambarkan, kehadiran para diplomat Rusia sebagai "ancaman" bagi lebih dari 300.000 warga Ukraina "yang mencari perlindungan di sini (Jerman)" sejak invasi dimulai.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU