> >

Rusia Disebut Lebih Buruk dari ISIS Usai Dituduh Lakukan Pembunuhan Warga Sipil Ukraina di Bucha

Krisis rusia ukraina | 4 April 2022, 10:36 WIB
Tentara Ukraina berjalan di antara tank Rusia yang rusak di pinggiran kota Kiev, Minggu (3/4/2022). Sedikitnya 410 mayat ditemukan di beberapa kota di sekitar Kiev setelah pasukan Rusia mundur dari wilayah tersebut. (Sumber: Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV - Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyebut Rusia lebih buruk dari ISIS setelah dituduh lakukan pembunuhan warga sipil Ukraina di Bucha.

Sejumlah jasad yang ditemukan bergeletakan di jalanan di Bucha, dekat Irpin, dan masih termasuk di wilayah Kiev, Minggu (3/4/2022).

Pejabat Ukraina mengungkapkan sebanyak 410 orang telah terbunuh di kota dekat Kiev sejauh ini.

Di Bucha dilaporkan 300 orang telah terbunuh, dan 57 orang lainnya ditemukan di sebuah kuburan massal di sini.

Baca Juga: PM Inggris Mengamuk Rusia Bunuh Warga Sipil Ukraina, Berjanji Buat Putin Kelaparan

Salah satu yang dilaporkan terbunuh adalah seorang anak berusia 14 tahun.

Selain itu juga ada tuduhaan tentara Rusia memperkosa dan memutilasi anak-anak.

Sedangkan di Irpin, ada laporan mengklaim pasukan Rusia menembak seorang gadis dan kemudian melindasnya dengan tank.

Rusia juga dituduh menempatkan ranjau di jasad-jasad.

“Rusia lebih buruk dibandingkan ISIS. Mereka membunuh warga sipil saat pergi. Tanpa rasa marah, dan hanya karena mereka ingin membunuh,” kata Kuleba dilansir dari The Sun.

“Kami masih mengumpulkan jasad, tetapi jumlahnya bertambah menjadi ratusan,” tambahnya.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky mengungkapkan bahwa Rusia telah melakukan genosida.

Baca Juga: PM Hungaria Viktor Orban Balas Kecaman Zelensky saat Menang Pemilu, Sebut Presiden Ukraina Lawannya

Zelensky menegaskan, Rusia berusaha menghancurkan dan membasmi seluruh bangsa Ukraina.

Namun demikian, pihak Rusia membantah telah melakukan pembunuhan tersebut.

Pihak Moskow pun menegaskan, tak ada warga yang menderita karena kekerasan saat pasukan Rusia menguasai kota.

Mereka menuduh Kiev telah memalsukan adegan mengerikan untuk dipublikasikan media Barat.

Penulis : Haryo Jati Editor : Deni-Muliya

Sumber : The Sun


TERBARU