> >

Ditekan Uni Eropa tentang Krisis Ukraina di KTT China - Uni Eropa, Ini Jawaban Xi Jinping

Krisis rusia ukraina | 2 April 2022, 01:38 WIB
China menginginkan penyelesaian politik atas krisis Ukraina, kata Presiden Xi Jinping kepada pejabat tinggi Uni Eropa saat mereka didesak untuk menekan Rusia agar mengakhiri perang. (Sumber: Global Times)

Kedua, pemimpin China juga menyerukan tanggapan bersama untuk mencegah krisis kemanusiaan. Beijing mengaku sudah mengirim bantuan ke Kiev dan membantu pasokan ke negara-negara Eropa yang menerima sejumlah besar pengungsi dari Ukraina.

Menurut badan pengungsi PBB, lebih dari 4,1 juta orang menyelamatkan diri keluar dari Ukraina, sementara jutaan lainnya menjadi pengungsi internal di negara itu.

“Ketiga, membina perdamaian abadi di Eropa dan benua Eurasia. Akar penyebab krisis Ukraina adalah ketegangan keamanan regional di Eropa yang terbangun selama bertahun-tahun. Solusi mendasar adalah mengakomodasi masalah keamanan yang sah dari semua pihak terkait,” kata Xi.

Baca Juga: China dan Kepulauan Solomon Teken Draft Pakta Keamanan, Australia, Selandia Baru dan AS Khawatir

Uni Eropa menekan China agar mendukung upaya dan cara Uni Eropa untuk menghentikan invasi Rusia terhadap Ukraina, dan meminta China tidak ikut campur sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina. Hal tersebut dikatakan dalam KTT China - Uni Eropa, seperti laporan CNN, Jumat (1/4/2022). (Sumber: El Mundo)

Keempat, untuk mencegah konflik regional menjadi tidak terkendali, Xi mengatakan, supaya semua pihak tidak hanya fokus dengan satu aspek dari masalah tanpa memerhatikan yang lain, atau menyandera seluruh dunia.

Untuk peningkatan hubungan bilateral yang stabil dan berkelanjutan, Xi menyerukan, Uni Eropa harus membentuk persepsinya sendiri tentang China dan mengadopsi kebijakan secara independen, sebuah referensi yang jelas untuk pengaruh Amerika Serikat di Uni Eropa.

Dia juga mendesak Uni Eropa bekerja bersama Beijing untuk bersama-sama mempromosikan stabilitas dan pengembangan jangka panjang hubungan bilateral.

Menurut Xi, ada kebutuhan bagi China dan Uni Eropa untuk meningkatkan komunikasi tentang hubungan mereka dan tentang isu-isu utama mengenai perdamaian dan pembangunan global, serta memainkan peran konstruktif dalam menambahkan faktor-faktor penstabil ke dunia yang bergejolak.

Perdana Menteri China Li Keqiang juga mengadakan diskusi dengan para pemimpin Uni Eropa sebelumnya pada hari Jumat.

“China selalu mengejar kebijakan perdamaian luar negeri yang independen, dan menganjurkan negara-negara harus mematuhi tujuan dan prinsip Piagam PBB, menjaga hukum internasional dan pedoman dasar hubungan internasional yang diakui secara universal, termasuk menghormati kedaulatan dan integritas teritorial negara, dan menyelesaikan konflik melalui dialog dan negosiasi,” katanya kepada para pemimpin Uni Eropa.

 

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Anadolu/Global Times


TERBARU