> >

Diduga Terpapar Radiasi Nuklir Chernobyl, Tentara Rusia Mundur Bawa Sandera Personel Ukraina

Krisis rusia ukraina | 1 April 2022, 22:46 WIB
Ilustrasi. Tentara Garda Nasional Ukraina berlatih di Pripyat, dekat PLTN non-aktif Chernobyl pada 4 Februari 2022. Dalam invasi Rusia, PLTN di Chernobyl dan Zaporizhzhia juga menjadi medan tempur dan kini dilaporkan telah direbut tentar Rusia. (Sumber: Mykola Tymchenko/Associated Press)

KIEV, KOMPAS.TV – Tentara Rusia yang sebelumnya menduduki pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl di Ukraina, dilaporkan mundur, Jumat (1/4/2022).

Penarikan mundur pasukan ini diduga terkait dengan terpaparnya tentara Rusia oleh radiasi radioaktif di lokasi kecelakaan nuklir terburuk dunia itu.

Melansir The Guardian, Jumat (1/4/2022), tentara Rusia yang menduduki PLTN Chernobyl sejak awal invasi pada 24 Februari lalu telah pergi.

Menurut sejumlah pejabat Ukraina, mereka membawa beberapa pegawai Ukraina sebagai sandera.

Sejumlah personel tentara Rusia dilaporkan tetap tinggal di zona sekitar Chernobyl.

Energoatom, perusahaan listrik negara Ukraina menduga bahwa penarikan pasukan itu dilakukan karena para personel tentara Rusia mengalami radiasi dalam ‘dosis signifikan’ setelah menggali parit di hutan di luar zona Chernobyl. 

Baca Juga: Sempat Ditakutkan Jadi Bencana, Tentara Rusia Mulai Tinggalkan Chernobyl

Menurut Energoatom, tentara Rusia "panik saat menyadari adanya gejala penyakit akibat terpapar radiasi" yang disebut "muncul dengan sangat cepat" itu. 

“Saat tentara Rusia melarikan diri, mereka membawa serta sejumlah personel garda nasional yang mereka sandera sejak 24 Februari bersama mereka,” kata Energoatom mengutip keterangan para pekerja PLTN Chernobyl.

Energoatom tidak menyebut berapa banyak tentara yang terpapar radioaktif dan bagaimana mereka bisa terpapar. 

Namun, Edwin Lyman, ahli nuklir Amerika Serikat, menyangsikan sejumlah besar personel tentara akan mengalami sakit parah akibat radiasi. 

“Tetapi mustahil mengetahuinya dengan pasti tanpa detail lebih lanjut,” imbuhnya pada Associated Press.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Fadhilah

Sumber : Associated Press/The Guardian


TERBARU