> >

Pembicaraannya Disadap, Tentara Rusia Akui Perkosa Gadis Ukraina 16 Tahun

Krisis rusia ukraina | 31 Maret 2022, 16:38 WIB
Ilustrasi tentara Rusia. Tentara Rusia mengaku telah memerkosa gadis Ukraina lewat pembicaraan yang disadap. (Sumber: Baderkhan Ahmad/AP Photo)

KIEV, KOMPAS.TV - Sebuah pembicaraan tentara Rusia yang disadap mengungkapkan bahwa mereka telah memerkosa seorang gadis Ukraina berusia 16 tahun.

Pembicaraan yang disadap itu telah dimiliki oleh Badan Keamanan Ukraina, SSU.

Pada pembicaraan tersebut, seorang tentara Rusia terdengar berbicara tentang tindakan keji mereka di radio.

Dalam pembicaraan mengerikan tersebut, seorang tentara mengungkapkan, pelaku pemerkosaan adalah tiga rekannya dari unit tank.

Baca Juga: Rusia Kian Mesra dengan China, Akan Bangun Tatanan Demokrasi Dunia Baru Bersama

“Ada tiga pria yang menggunakan tank di sini. Mereka memerkosa seorang gadis,” bunyi rekaman tersebut dikutip dari Daily Star, Kamis (31/3/2022).

Kemudian terdengar suara perempuan yang menyela dan bertanya. “Siapa yang melakukannya?”

Tentara Rusia tersebut kemudian meresponsnya dan menjelaskan usia sang gadis.

“Tiga orang personel tank. Ia (gadis itu) baru berusia 16 tahun,” sambungnya.

Perempuan itu kemudian bertanya, apakah pelakunya tentara mereka. Sang tentara kemudian membenarkannya.

Perempuan tersebut kemudian terdengar memaki dengan bahasa Rusia.

Pemerkosaan yang dilakukan oleh tentara Rusia dilaporkan telah terjadi di sejumlah kota Ukraina.

Dua perempuan Ukraina yang diperkosa telah mengungkapkan apa yang mereka alami.

Bahkan, salah satu dari mereka mengungkapkan bahwa suaminya ditembak mati, sebelum kemudian tentara Rusia memerkosanya.

Baca Juga: Rubel Bangkit Lebih Kuat dari Sebelum Invasi ke Ukraina walau Ditekan Barat, Sanksi Dipertanyakan

SSU telah mengumpulkan bukti-bukti dari kejahatan perang Rusia untuk disidangkan di Mahkamah Internasional Den Haag.

Bukti-bukti yang dikumpulkan berasal dari layanan percakapan, hotline, aplikasi pesan dan juga pesan elektronik.

Rekaman pembicaraan tersebut telah disebarkan oleh SSU, menyusul adanya keraguan yang berkembang terkait negosiasi damai Kremlin.

Rusia sendiri diklaim telah melakukan sejumlah kejahatan perang pada invasi yang mereka sebut sebagai 'operasi militer khusus' itu.

 

 

Penulis : Haryo Jati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Daily Star


TERBARU