> >

Rusia Ancam Hancurkan Kiriman Senjata untuk Ukraina, Menlu Sergey Lavrov Tegaskan Itu Target Sah

Krisis rusia ukraina | 18 Maret 2022, 22:48 WIB
Menlu Rusia Sergey Lavrov kembali menyatakan, setiap pengiriman senjata ke Ukraina adalah target militer yang sah untuk dihancurkan oleh pasukan Rusia. (Sumber: AP Photo)

MOSKOW, KOMPAS.TV - Pemerintah Rusia kembali menyatakan setiap pengiriman senjata ke Ukraina adalah target militer yang sah untuk dihancurkan oleh pasukan Rusia.

Hal itu ditegaskan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dalam wawancara dengan media Rusia yang dilaporkan RIA Novosti, Jumat (18/3/2022).

"Kami memperjelas, setiap kargo yang akan memasuki wilayah Ukraina, yang kami anggap sebagai pengangkut senjata, akan menjadi target yang sah. Ini sepenuhnya dapat dimengerti," kata Lavrov.

Lavrov juga menekankan, Moskow tidak akan mengizinkan pasokan sistem rudal anti-pesawat S-300 dari negara lain ke Kiev.

“Untuk alasan pragmatis, mereka percaya Anda dapat meminta anggota NATO yang masih memiliki sistem pertahanan rudal buatan Soviet bahwa itu akan melindungi mereka," jelasnya.

"Saya ingin mengingatkan semua negara yang mungkin mempertimbangkan gagasan ini, sistem senjata Soviet dan sistem buatan Rusia di sana ada karena perjanjian dan kontrak antarpemerintah yang juga punya sertifikat pengguna, nah, sertifikat ini tidak memungkinkan senjata-senjata itu untuk dikirim ke negara ketiga."

Seperti yang dinyatakan Menteri Pertahanan Slowakia Yaroslav Nad' sebelumnya, Bratislava siap mengirim sistem rudal pertahanan udara S-300 ke Kiev bila mendapat pengganti yang baru dari Amerika Serikat atau negara-negara NATO lainnya.

Baca Juga: Giliran Slovakia Tawarkan Rudal Pertahanan Udara S-300 ke Ukraina, namun Minta Ganti Baru dari AS

Menhan Slowakia Jaroslav Nad' mengatakan, Slovakia bersedia memberikan sistem pertahanan udara S-300 kepada Ukraina, Kamis (17/3/2022). Namun, ia menambahkan, pihaknya meminta Amerika Serikat untuk menggantinya. (Sumber: Vladimir Simicek/CNN/Getty Images)

Nad', kemarin, Kamis (17/3/2022), mengatakan Slowakia bersedia menyediakan sistem pertahanan udara S-300 bagi Ukraina, namun meminta Amerika Serikat untuk menggantinya dengan yang lain.

“Kami bersedia melakukannya segera ketika kami memiliki pengganti yang tepat,” kata Nad' pada konferensi pers bersama dengan Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin, seperti dilansir CNN, Kamis.

“Satu-satunya sistem pertahanan udara strategis yang kami miliki di Slowakia adalah sistem S-300. Jadi apa yang akan terjadi ketika kami memutuskan untuk memberikannya kepada Ukraina adalah, kami benar-benar menciptakan celah, celah keamanan di NATO,” kata Nad'.

Sementara Austin mengatakan, Amerika Serikat terus bekerja dengan sekutu dalam masalah ini, tetapi dia tidak memiliki pengumuman apa pun terkait dengan penyediaan sistem S-300 kepada Ukraina.

CNN, kemarin melaporkan, Slovakia sebelumnya setuju memberikan Ukraina sistem pertahanan udara mereka yang merupakan peninggalan leluhur masa Uni Soviet, untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari serangan udara Rusia, menurut tiga sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/RIA Novosti/CNN


TERBARU