> >

Putin Dihina Biden sebagai Penjahat Perang, Rusia Mengamuk: Tak Bisa Dimaafkan

Krisis rusia ukraina | 17 Maret 2022, 09:29 WIB
Rusia mengamuk setelah Presiden Vladimir Putin dihina Joe Biden sebagai penjahat perang, Rabu (16/3/2022). (Sumber: Mikhail Klimentyev, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

MOSKOW, KOMPAS.TV -Rusia mengamuk setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai penjahat perang.

Juru Bicara Kremlin, Dmitry Peskov menyebut penghinaan Biden tersebut sebagai sesuatu yang tak bisa dimaafkan.

Biden sebelumnya pada Rabu (16/3/2022), menyebut Putin sebagai penjahat perang untuk pertama kalinya setelah Rusia menyerang Ukraina selama hampir tiga pekan.

Biden mengungkapkannya saat hadir dalam pengesahan ulang Undang-Undang Kekerasan Terhadap Perempuan di Gedung Putih.

Baca Juga: Bantuan 400 Rompi Antipeluru untuk Ukraina Digondol Maling di New York

Saat ditanya apakah Putin merupakan penjahat perang, Biden sempat menepisnya.

Tapi ketika kembali, ia kemudian menegaskan bahwa Putin memang adalah penjahat perang.

Pernyataan Biden tersebut pun membuat Rusia murka, dan mengutuk pernyataan tersebut.

“Kami menilai retorika dari kepala negara yang bom-nya telah menghancurkan ratusan ribu orang di seluruh negara seperti itu, tak bisa diterima dan tak bisa dimaafkan,” tutur Peskov kepada TASS dikutip dari CBS News.

Pernyataan Biden sendiri muncul setelah Rusia membombardir Ukraina, dan kian meningginya angka kematian serta penderitaan di sana.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : CBS News


TERBARU