> >

Selain Wartawan Senior, Seorang Jurnalis Perempuan dari Fox News Juga Tewas di Ukraina

Krisis rusia ukraina | 16 Maret 2022, 06:00 WIB
Pierre Zakrzewski mengambil swafoto bersama koleganya, koresponden Steve Harrigan dan produser senior Yonat Friling, saat bertugas di Kiev, Ukraina. Zakrzewski meninggal dunia di Ukraina pada Senin (14/3/2022). (Sumber: Pierre Zakrzewski/Fox News via Associated Press)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Seorang videografer veteran dan jurnalis perempuan berusia 24 tahun yang bekerja untuk Fox News, tewas ketika kendaraan mereka diserang di luar kota Kiev, Ukraina. Berita duka ini dikonfirmasi Fox News pada Selasa (15/3/2022).

Pierre Zakrzewski, 55, dan Oleksandra 'Sasha' Kuvshynova saat itu sedang melakukan perjalanan dengan seorang reporter Fox News lainnya, Benjamin Hall.

Hall selamat dari kejadian maut tersebut, namun kini masih dirawat di rumah sakit.

“Hari ini adalah hari yang memilukan bagi Fox News Media dan bagi semua jurnalis yang mempertaruhkan hidup mereka untuk menyampaikan berita,” ujar CEO Fox News, Suzanne Scott, seperti dikutip dari The Associated Press.

Baca Juga: Jurnalis Senior Fox News Tewas Tertembak Tentara Rusia di Ukraina

Zakrzewski merupakan seorang warga negara Irlandia yang tinggal di London. Sebelumnya dia telah memiliki pengalaman panjang dalam liputan perang di Irak, Afghanistan dan Suriah.

Dia memenangkan penghargaan 'pahlawan tanpa tanda jasa' yang diberikan secara internal di Fox News, karena memainkan peran kunci tahun lalu ketika menyelamatkan pekerja lepas Fox News dan keluarga mereka dari Afghanistan. Dia telah bekerja di Ukraina sejak Februari lalu.

"Dia adalah Pria yang sangat baik," tweet reporter keamanan nasional Fox News, Jennifer Griffin.

Sedangkan Kuvshynova merupakan warga negara Ukraina. Dia berperan untuk membantu menavigasi kru Fox News dalam peliputan di Kiev.

Ia bertugas untuk mengumpulkan informasi dan menghubungkan jurnalis Fox News dengan narasumber di Ukraina. Profesi ini di kalangan dunia jurnalistik dikenal dengan sebutan fixer

"Beberapa koresponden dan produser kami menghabiskan hari-hari yang panjang dengannya untuk melaporkan berita dan mengenalnya secara pribadi. Mereka menggambarkannya sebagai pekerja keras, lucu, baik hati, dan pemberani," tulis Scott.

“Mimpinya adalah untuk menghubungkan orang-orang di seluruh dunia dan menceritakan kisah mereka dan dia memenuhi itu melalui jurnalismenya,” tambahnya.

Baca Juga: Serangan Rusia Hantam Apartemen di Kiev Ukraina, Satu Tewas dan Lainnya Terjebak

Jane Ferguson, seorang koresponden 'NewsHour' PBS di Ukraina yang juga jurnalis berpengalaman dan pernah meliput perang di Afghanistan, Irak, Somalia dan Suriah, mengatakan di Twitter bahwa perang di Ukraina sangat sulit untuk diliput.

“Tidak seperti (perang) yang pernah saya lihat atau alami sebelumnya.”

“Dengan tembakan artileri intens yang bisa mencapai bermil-mil dan posisi tentara yang tidak jelas, benar-benar tidak ada garis depan,” tulis Ferguson.

Ferguson mengatakan dia dan krunya baru-baru ini ditarik keluar dari mobil mereka di bawah todongan senjata oleh tentara Ukraina. Tentara Ukraina menyangka mereka sedang difilmkan dari mobil.

Para jurnalis kemudian diperiksa oleh tentara Ukraina. Ferguson menyebut bahwa pengalaman itu merupakan beberapa menit yang sangat buruk. 

Baca Juga: Pemimpin Chechnya Ramzan Kadyrov Mengaku Berada di Ukraina, Sesumbar: Menyerahlah atau Tumpas

Sebelumnya pada hari Minggu (14/3), pembuat film dokumenter Brent Renaud, juga tewas ketika pasukan Rusia menembaki kendaraannya.

Kematian tiga jurnalis dalam waktu singkat ini menggarisbawahi bahaya yang dihadapi oleh jurnalis yang memberitakan perang di Ukraina, bahkan bagi jurnalis berpengalaman yang memiliki rekam jejak panjang di zona konflik sebelumnya. 

Bahaya bagi jurnalis tampaknya meningkat dari hari ke hari, karena pertempuran semakin brutal di banyak kota di Ukraina. 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU