> >

Biden Kembali Bantu Ukraina, Setujui Dana Bantuan Rp2,8 Triliun untuk Senjata dan Perlengkapan

Krisis rusia ukraina | 13 Maret 2022, 14:14 WIB
Presiden AS, Joe Biden menyetujui dana bantuan ke Ukraina senilai 200 juta dolar AS atau setara Rp2,8 triliun untuk persenjataan dan perlengkapan, Sabtu (12/3/2022). (Sumber: AP Photo/Patrick Semansky)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden kembali bergerak memberikan bantuan kepada Ukraina.

Biden menyetujui dana bantuan sebesar 200 juta dolar AS atau setara Rp2,8 triliun untuk persenjataan dan perlengkapan kepada Ukraina, Sabtu (12/3/2022).

Tindakan Biden itu merespons permintaan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk memberikan lebih banyak bantuan untuk mencegah invasi Rusia.

Baca Juga: Putin Tahan Pejabat Intelijen Rusia, Diyakini Gara-Gara Penyerangan ke Ukraina Tak Sesuai Rencana

Menurut pejabat AS seperti dikutip dari New York Times, bantuan terbaru ini termasuk rudal anti-tank Javelin dan rudal anti-pesawat Stinger.

Bantuan ini pun mengikuti paket bantuan senjata sebelumnya senilai 350 juta dolar AS (Rp5 triliun), yang disetujui bulan lalu.

Pejabat tersebut mengungkapkan secara keseluruhan pemeintah AS telah memberikan dana bantuan 1,2 miliar dolar AS (Rp12,1 triliun) ke Ukraina untuk senjata sejak tahun lalu.

Persenjataan itu datang dari persediaan militer AS yang ada di Eropa dan diterbangkan ke negara-negara tetangga seperti Polandia dan Rumania.

Persenjataan itu dikirim melalui darat ke Ukraina barat.

Dalam waktu kurang dari sepekan pada awal serangan Rusia ke Ukraina, AS dan NATO telah mengirim lebih dari 17.000 senjata anti-tank termasuk Javelins ke tangan komandan pasukan Ukraina.

Baca Juga: Zelensky Yakin Israel Bisa Ikut Hentikan Perang Ukraina, Ingin Berunding dengan Rusia di Yerusalem

Menurut pejabat Pentagon, Rusia sendiri sejauh ini belum menyerang pengiriman senjata kepada pasukan Ukraina, karena terlalu sibuk berperang di bagian lain Ukraina.

Namun, seperti dilansir dari Interfax, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Ryabkov memperingatkan Moskow akan mulai menembaki pengiriman seperti itu.

Hal itu pun menimbulkan ketakutan akan eskalasi konflik yang sampai saat ini belum ada tanda-tanda bakal berakhir.

Penulis : Haryo Jati Editor : Purwanto

Sumber : The New York Times


TERBARU