> >

Sekjen: Tidak Boleh Membiarkan Konflik Rusia dan Ukraina Menjadi Konflik Rusia dan NATO

Krisis rusia ukraina | 11 Maret 2022, 23:06 WIB
Sekjen NATO Jens Stoltenberg. NATO tidak boleh membiarkan invasi Rusia ke Ukraina menjadi konflik terbuka antara NATO dan Moskow. (Sumber: France24 via AFP)

ANTALYA, KOMPAS.TV - Pakta Pertahanan Atlantik Utara NATO tidak boleh membiarkan invasi Rusia ke Ukraina menjadi konflik terbuka antara NATO dan Moskow.

Pernyataan tersebut dikatakan Sekjen NATO Jens Stoltenberg, seperti dilaporkan France24, Jumat (11/3/2022).

Tidak hanya itu, Stoltenberg juga memperingatkan zona larangan terbang atau no-fly-zone kemungkinan akan mengarah pada perang skala penuh antara Rusia melawan NATO.

Penolakan NATO terhadap desakan Ukraina untuk memberikan perlindungan udara terhadap peluru kendali dan pesawat tempur Rusia menuai kritik keras dari Kiev, yang menuduh aliansi tersebut memberi Moskow lampu hijau untuk melanjutkan serangannya.

"Kami punya tanggung jawab mencegah konflik ini meluas ke luar perbatasan Ukraina menjadi perang penuh antara Rusia dan NATO," kata sekretaris jenderal NATO seperti dikutip France24 dalam sebuah wawancara di sela-sela Forum Diplomasi di Antalya, Turki.

Stoltenberg memperingatkan, zona larangan terbang di atas Ukraina "kemungkinan besar akan mengarah pada perang penuh antara NATO dan Rusia", menyebabkan "lebih banyak penderitaan, lebih banyak kematian dan kehancuran".

Stoltenberg mengatakan, penerapan zona larangan terbang di atas Ukraina artinya NATO harus menghancurkan sistem pertahanan udara Rusia tidak hanya di Ukraina, tetapi juga di sekitar Belarus dan Rusia.

"Itu artinya kita harus siap menembak jatuh pesawat Rusia, karena zona larangan terbang bukan hanya Anda ucapkan, tetapi harus Anda terapkan," kata Stoltenberg.

Baca Juga: Penasihat Presiden Ukraina: Zelensky Siap Rundingkan Netralitas dari NATO Asal Ada Jaminan Keamanan

Sekjen NATO Jens Stoltenberg di pangkalan NATO Adazi, Latvia, Selasa (9/3/2022). NATO tidak boleh membiarkan invasi Rusia ke Ukraina menjadi konflik terbuka antara NATO dan Moskow, kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg di Turki, 11 Maret 2022. (Sumber: Roman Koksarov/Associated Press)

Pekan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengecam NATO karena tidak mau menerapkan zona larangan terbang di negaranya dengan mengatakan NATO dan Barat mengetahui kemungkinan agresi Rusia lebih lanjut.

“Mengetahui bahwa serangan dan korban baru tidak dapat dihindari, NATO dengan sengaja memutuskan untuk tidak menutup langit di atas Ukraina,” kata Zelenskyy.

Stoltenberg mengatakan, pelatihan puluhan ribu tentara Ukraina oleh negara-negara anggota NATO dalam beberapa tahun terakhir, serta pasokan peralatan militer, terbukti "sangat penting (bagi pasukan Ukraina) dalam perang melawan invasi pasukan Rusia".

Namun, dia menambahkan, "yang paling penting adalah Presiden (Vladimir) Putin harus mengakhiri perang yang tidak masuk akal ini."

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU