> >

Ukraina: Serangan Roket Rusia ke Kharkiv Tewaskan 11 Orang, Puluhan Terluka

Krisis rusia ukraina | 1 Maret 2022, 04:05 WIB
Ilustrasi. Kendaraan lapis baja milik Rusia terbakar usai pertempuran di Kharkiv, Ukraina pada Minggu (27/2/2022). Pada Mingu (28/2/2022), otoritas Ukraina melaporkan setidaknya 11 tewas dan puluhan terluka akibat serangan roket Rusia. (Sumber: Marienko Andrew/Associated Press)

KHARKIV, KOMPAS.TV - Otoritas Ukraina menyebut serangan roket Rusia ke Kota Kharkiv, Senin (28/2/2022) menewaskan setidaknya 11 orang dan melukai puluhan lainnya.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Administrasi Regional Kharkiv, Oleg Synegubov.

“Ini (serangan roket) terjadi ketika siang hari, ketika orang-orang keluar ke apotek, toko, atau mencari air minum. Ini kriminal,” kata Synegubov dikutip Al Jazeera.

Jumlah tepat korban tewas dan luka-luka akibat serangan bertubi-tubi pada Senin (28/2) belum bisa dikonfirmasi.

Sebelumnya, penasihat Kementerian Dalam Negeri Ukraina, Herashchenko telah mengumumkan puluhan orang terluka akibat serangan roket Rusia ke Kharkiv.

Baca Juga: Kota Chernihiv dan Kharkiv Ukraina Jadi Medan Tempur, Kemlu Sebut ada 13 WNI yang Masih Bertahan

Kharkiv sendiri menjadi medan tempur antara pasukan Rusia dan Ukraina sejak awal invasi pada 24 Februari lalu. Perlawanan sengit membuat tentara Rusia tak kunjung bisa merebut Kharkiv.

Sebelumnya, Associated Press melaporkan setidaknya 44 orang terluka dalam gempuran Rusia ke Kharkiv. Tujuh di antara korban luka meninggal dunia.

Belum diketahui apakah korban akibat gempuran roket Rusia semuanya warga sipil atau bukan.

Otoritas Ukraina sendiri mengumumkan jumlah korban masih bisa bertambah karena serangan Rusia menggempur bangunan permukiman.

Pada Senin (28/2), beredar rekaman video serangan roket bertubi-tubi Rusia ke Kharkiv di media sosial Ukraina. 

Serangan ini terjadi pada hari yang sama ketika delegasi Ukraina telah bertolak ke Gomel, Belarusia untuk berunding dengan Rusia. Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan mengenai hasil perundingan.

Sejak awal invasi, Rusia selalu membantah pihaknya menargetkan bangunan sipil. Namun, bukti-bukti dan rekaman video yang beredar menunjukkan gedung tempat tinggal ikut digempur serangan jarak jauh Rusia.

Baca Juga: Presiden Ukraina Bebaskan Napi Dengan Kemampuan Tempur Untuk Lawan Invasi Rusia


 

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU