> >

Sanksi AS Gagal Jerat Pengusaha-Pengusaha Superkaya Rusia

Krisis rusia ukraina | 26 Februari 2022, 09:03 WIB
Ilustrasi. Vladimir Putin menghadiri rapat Dewan Keamanan Rusia di Kremlin, Moskow, Jumat (25/2/2022). (Sumber: Alexei Nikolsky/Sputnik via Associated Press)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Amerika Serikat (AS) mengumumkan sanksi tegas atas invasi Rusia ke Ukraina. Presiden Joe Biden mengumumkan sanksi ekonomi yang menargetkan Presiden Rusia Vladimir Putin serta orang-orang terdekatnya, Kamis (24/2/2022).

Akan tetapi, Biden tidak memasukkan individu-individu superkaya yang diyakini sebagai pendukung setia Putin dalam daftar sanksi.

Washington juga tidak memaksakan sanksi mendepak Rusia dari SWIFT, sebuah sistem keuangan internasional yang digunakan bank-bank di seluruh dunia untuk mengalirkan uang.

Biden yakin sanksi AS akan melumpuhkan sistem finansial dan menghalau pertumbuhan ekonomi Rusia karena menargetkan bank-bank terbesar Rusia. Menurut Kementerian Keuangan AS, 80 persen aset perbankan negara itu disimpan di bank-bank tersebut.

Meskipun demikian, kekayaan pengusaha-pengusaha paling kaya Rusia tidak disimpan dalam bank dalam negeri yang disanksi. Putin dan pengusaha terdekatnya menyimpan banyak aset di luar negeri.

Per laporan Kremlin, Putin memilik pendapatan 131.900 dolar AS atau hampir 1,9 miliar rupiah per tahun. Namun, sang presiden diyakini mempunyai miliaran dolar dalam bentuk uang atau aset dengan bantuan kerabat atau teman-teman dekatnya.

Kolega dekat Putin dilaporkan menyimpan miliaran dolar AS di Barat. Menurut studi National Economic Bureau, organisasi riset yang berbasis di AS, pengusaha-pengusaha superkaya Rusia memiliki sekitar 800 miliar dolar AS yang disimpan di Inggris Raya, Swiss, Siprus, dan bank-bank lepas pantai lain.

Baca Juga: Presiden Ukraina Rekam Video Dirinya Bertahan di Ibu Kota, Sementara Pasukan Rusia Merangsek ke Kiev

Jumlah kekayaan beberapa ratus individu superkaya itu hampir sama dengan seluruh kekayaan 144 juta populasi Rusia.

Sejumlah sahabat Putin pun memiliki kewarganegaraan ganda di negara Barat. Hal ini disebut menambah kerumitan dalam upaya menyita aset mereka.

Roman Abramovich, misalnya, juga memiliki kewarganegaraan Israel. Abramovich diperkirakan memiliki kekayaan bersih lebih dari 13 miliar dolar AS.

Mantan gubernur Chukotka itu punya aset berupa Chelsea FC dan sejumlah rumah mewah di New York dan London. Ia juga memiliki Solaris, superyacht termahal di dunia.

Sebagaimana diwartakan Associated Press, Sabtu (26/2), Abramovich diketahui tidak masuk dalam daftar sanksi AS. Begitu juga dengan pengusaha superkaya Rusia yang pernah berinvestasi di Facebook, Alisher Usmanov.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU