> >

Investor Borong Dollar AS sebagai Aset Aman, Khawatir Perang Rusia-Ukraina

Krisis rusia ukraina | 25 Februari 2022, 09:35 WIB
Ilustrasi dollar AS (Sumber: Antara)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Invasi Rusia ke Ukraina mengakibatkan indeks dollar AS naik ke level tertinggi dalam hampir 2 tahun. Sedangkan rubel Rusia jatuh ke rekor terendah pada akhir perdagangan Kamis waktu setempat atau Jumat pagi WIB.

Hal itu terjadi karena investor beralih dari aset-aset berisiko ke aset-aset aman atau safe-haven.

Mengutip Antara, Jumat (25/2/2022), indeks dollar naik 0,869 persen dengan persentase kenaikan terbesar sejak Maret 2020. Yaitu saat  pasar saham dan keuangan AS bergejolak akibat gelombang pertama pandemi Covid-19.

Sehingga saat ini, indeks dollar AS berada di level 97,740 terhadap sejumlah mata uang utama dunia. Level itu adalah yang tertinggi sejak 30 Juni 2020.

Baca Juga: Rusia Serang Ukraina Bursa Saham Dunia Anjlok, Minyak Tembus hingga 100 Dollar AS Per Barrel

Direktur Valas & Manajemen Risiko Logam Mulia Silver Gold Bull Inc Erik Bregar menyatakan, apa yang dilakukan investor saat ini salah respons terhadap serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia II.

"Kami memiliki perkembangan geopolitik besar yang belum pernah dilihat banyak orang sebelumnya dalam hidup mereka; ini adalah langkah risk-off (penghindaran risiko) klasik," kata  Bregar.

"Ada dorongan dan tarikan mata uang (dollar AS)  yang merupakan safe haven terbesar saat ini." ujarnya.

Sementara itu, nilai tukar rubel Rusia terhadap dollar AS melemah 4,51 persen, menjadi 84,96 per dollar AS. Jika dibandingkan dengan franc Swiss yang merupakan mata uang safe Haven lainnya, dollar AS naik 0,77 persen.

Baca Juga: Rusia Diyakini Jadikan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky Target untuk Ditangkap

Penulis : Dina Karina Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Antara


TERBARU