> >

Gelombang Omicron Melanda Hong Kong, Pemerintah Sebar Stimulus Rp310 T

Kompas dunia | 24 Februari 2022, 12:42 WIB
Pasien berbaring di ranjang rumah sakit saat menunggu di ruang tunggu sementara di Caritas Medical Center di Hong Kong Rabu, 16 Februari 2022. Rumah sakit di Hong Kong mulai kewalahan seiring dengan melonjaknya kasus COVID-19 disana. (Sumber: AP Foto/Vincent Yu.)

HONG KONG, KOMPAS.TV- Pemerintah Hong Kong akan mengeluarkan stimulus ekonomi untuk membantu dunia usaha dan masyarakat dari dampak pandemi. Jumlah stimulus yang akan digelontorkan adalah sebesar 170 miliar dollar Hong Kong atau sekitar Rp301 triliun.

Saat ini Hong Kong tengah dilanda gelombang kasus varian Omicron. Pada Rabu (23/2/2022) kemarin, dilaporkan ada 8.674 kasus baru.

"Pada saat kritis ini, kita perlu mengarahkan lebih banyak sumber daya untuk meringankan kesulitan masyarakat dan memberi UKM ruang bernafas untuk menstabilkan ekonomi dan menjaga kepercayaan publik," kata Sekretaris Keuangan Hong Kong Paul Chan, seperti dikutip dari Nasdaq.com, Kamis (24/2/2022).

Baca Juga: Gelombang Omicron Bikin Rumah Sakit Hong Kong Penuh, Puluhan Pasien Ditempatkan di Area Parkir

Stimulus ratusan triliun rupiah itu akan diberikan lewat sejumlah program seperti pembebasan pajak keuntungan perusahaan 100 persen, pembebasan pajak pendapatan individu (maksimal 10.000 dollar Hong Kong), lalu memberikan kupon konsumsi kepada masyarakat sebesar 10.000 dollar Hong Kong.

Jumlah yang sama akan didapatkan warga Hong Kong yang menjadi pengangguran temporer, serta pembebasan biaya sewa kepada usaha yang tutup karena pembatasan kegiatan.

Dari jumlah 170 miliar dollar Hong Kong, 22 miliar diantaranya akan digunakan untuk meningkatkan pengujian Covid-19. Rumah sakit akan mendapatkan tambahan alat tes dan dana untuk keperluan lainnya.

Baca Juga: COVID-19 Melonjak, Rumah Sakit di Hong Kong Sudah Terisi 90%

Kemudian 6 miliar dollar Hong Kong digunakan untuk membeli vaksin Covid-19 sebagai booster warga Hong Kong.

Selain karena pandemi, perekonomian Hong Kong juga tertekan akibat unjuk rasa besar-besaran menentang pemerintahan China sejak 2019.

Penulis : Dina Karina Editor : Iman-Firdaus

Sumber :


TERBARU