> >

Gunung Etna di Sisilia Batuk-Batuk, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 12 Kilometer

Kompas dunia | 22 Februari 2022, 02:05 WIB
Abu vulkanik naik dari kawah tenggara gunung berapi Gunung Etna di Sisilia, Italia, Senin 21 Februari 2022. Paroxysm terkuat kedua tahun 2022 menghasilkan asap vulkanik dan abu yang naik sejauh 12 kilometer, memaksa penutupan sementara Bandara Internasional Vincenzo Bellini di Catania. (Sumber: AP Photo/Salvatore Cavalli)

ROMA, KOMPAS.TV — Setelah beberapa bulan relatif tenang, Gunung Etna kembali erupsi dengan memuntahkan awan abu vulkanik setinggi 12 kilometer di atas Sisilia timur.

Aliran lava dari letusan Gunung Etna berpusat pada kawah di lereng tenggara, seperti diungkap Institut Nasional Geofisika dan Vulkanologi Italia, dilansir Associated Press, Senin (21/2/2022).

Belum ada laporan tentang korban atau kerusakan harta benda di kota-kota kecil yang mengelilingi lereng Gunung Etna, yang selama ini populer di kalangan pelancong, pemain ski, dan turis lainnya.

Hari Minggu Italia mengeluarkan peringatan untuk penerbangan di sekitar wilayah tersebut, terutama saat awan vulkanik membumbung tinggi keluar dari kawah Gunung Etna.

Kepulan abu vulkanik yang menjulang tinggi terlihat dari belasan kilometer, menjadi pertunjukan mengesankan terbaru dari gunung Etna bulan ini.

Baca Juga: Penampakan Semburan Lava Gunung Etna di Italia

Warga menonton letusan Gunung Etna yang muntahkan abu vulkanik dari kawah tenggara, Senin 21 Februari 2022. Paroxysm terkuat kedua tahun 2022 menghasilkan asap vulkanik dan abu yang naik sejauh 12 kilometer, memaksa penutupan sementara bandara internasional Vincenzo Bellini di Catania. (Sumber: AP Photo/Salvatore Cavalli)

Sebelumnya pada bulan Februari, letusan yang sangat kuat dari Gunung Etna menghasilkan sambaran petir secara dramatis melintasi langit di atas Sisilia timur.

Gunung Etna tercatat dalam sejarah seringkali meletus. Tahun 1669, dalam apa yang dianggap sebagai letusan gunung berapi yang paling terkenal, lava mengubur Catania, kota terbesar di timur pulau Sisilia, serta menghancurkan puluhan desa di sekitarnya.

Baru-baru ini pada tahun 1983, Italia menggunakan dinamit untuk mengubah jalur lava agar kota-kota dapat terhindar sapuan lava saat Etna meletus. 

Pada tahun 1992, tentara Italia membangun tembok tanah untuk mengalihkan aliran lahar, yang mengalir dari Etna selama berbulan-bulan, sehingga tidak akan meluncur ke salah satu desa di lereng gunung tersebut.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Associated Press


TERBARU