> >

COVID-19 Melonjak, Rumah Sakit di Hong Kong Sudah Terisi 90%

Kompas dunia | 18 Februari 2022, 06:47 WIB
Pasien berbaring di ranjang rumah sakit saat menunggu di ruang tunggu sementara di Caritas Medical Center di Hong Kong Rabu, 16 Februari 2022. Rumah sakit di Hong Kong mulai kewalahan seiring dengan melonjaknya kasus COVID-19 disana. (Sumber: AP Foto/Vincent Yu.)

HONG KONG, KOMPAS.TV — Rumah sakit di Hong Kong terlah mencapai kapasitas 90 persen pada Kamis (17/2/2022). Lonjakan COVID-19 terjadi di Hong Kong ketika kota tersebut berjuang untuk meredam kasus baru.

Untuk meredakan ketegangan pada sistem perawatan kesehatan kota, para pejabat mengatakan mereka akan mengambil pendekatan berbeda terhadap kebijakan rawat inap dan isolasi. Kebijakan ini memungkinkan beberapa pasien dipulangkan lebih cepat. 

Hong Kong melaporkan 6.116 infeksi virus corona baru pada Kamis. Setiap orang yang terinfeksi COVID-19 di Hong Kong harus dirawat di rumah sakit atau fasilitas isolasi komunitas.

Baca Juga: Hong Kong Hadapi Gelombang Ke-5 Covid-19, Tapi Mengapa Total Kasusnya Kecil?

Di bawah aturan baru, orang yang terinfeksi tetapi menunjukkan gejala ringan akan diizinkan untuk meninggalkan rumah sakit atau fasilitas isolasi pemerintah pada hari ketujuh, dengan catatan hasil tes telah menunjukkan mereka negative COVID-19. Selain itu, mereka harus tinggal di rumah yang tidak memiliki anggota keluarga usia lanjut atau memiliki komorbid.

Mereka yang tidak memenuhi kriteria ini harus menyelesaikan masa isolasi selama 14 hari penuh atau menunggu sampai hasil tes negatif.

Pihak berwenang melaporkan 24 kematian baru selama seminggu terakhir. Total infeksi yang dikonfirmasi di kota itu, kini mencapai 16.600, dengan 219 kematian.

“Dalam beberapa hari terakhir, kami memiliki banyak kasus darurat di mana kami harus menampung pasien di tenda-tenda,” kata Chuang Shuk-kwan, kepala Cabang Penyakit Menular Hong Kong, saat briefing reguler COVID-19 Kamis.

“Untuk situasi ini, staf medis kami sangat tidak senang. Kami khawatir dengan perawatan pasien kami,” katanya seperti dikutip dari The Associated Press.

Otoritas Rumah Sakit kota telah meminta bantuan profesional medis dan meminta dokter di rumah sakit swasta untuk membantu merawat pasien di fasilitas karantina.

Penulis : Tussie Ayu Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU