> >

Abaikan Rivalitas demi Kemanusiaan, Pakistan Izinkan India Kirim 50.000 Ton Gandum ke Afghanistan

Kompas dunia | 14 Februari 2022, 23:11 WIB
Ilustrasi. Seorang bocah penjual makanan di Kabul, Afghanistan pada Jumat (11/2/2022). Pada Senin (14/2/2022), Pakistan dilaporkan mengizinkan India mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan melalui wilayahnya. (Sumber: Hussein Malla/Associated Press)

ISLAMABAD, KOMPAS.TV - Pakistan dilaporkan mengizinkan India mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Afghanistan melalui wilayahnya. Hal tersebut dikonfirmasi oleh pejabat kementerian luar negeri kedua negara pada Senin (14/2/2022).

Dua pejabat itu berbicara dalam kondisi anonim karena tidak diizinkan berbicara kepada media.

Dalam kesepakatan baru ini, gandum dan obat-obatan dari India dibolehkan melintasi Pakistan, tetangga sekaligus rival tersengit mereka. 

India sendiri berencana mengirimkan 50.000 ton gandum untuk membantu populasi Afghanistan. Stok obat-obatan juga akan dikirimkan.

Pakistan dan India punya sejarah panjang perselisihan dan hubungan sengit. Seperti Amerika Serikat dan Uni Soviet, sejak 1990-an, keduanya adalah negara berkekuatan nuklir yang tak berhubungan baik.

Tiga tahun belakangan, hubungan diplomasi normal dan perdagangan antara India-Pakistan terputus. Alasannya adalah serangan ke wilayah Kashmir yang dipersengketakan pada Februari 2019 lalu.

Baca Juga: Serbu Kelompok Tehreek-e-Taliban, Empat Tentara Pakistan Tewas dalam Baku Tembak

Lebih dari 40 tentara India meninggal dalam serangan itu. New Delhi menuding milisi yang berbasis di Pakistan merupakan dalangnya. Namun, Islamabad menyangkal tuduhan tersebut.

Pakistan menyebut akan mengizinkan barang-barang India melalui wilayahnya dengan kesepakatan khusus. 

Rinciannya, truk-truk dari Afghanistan akan mengambil gandum India melalui perbatasan Wagha, dekat kota Lahore, Pakistan. Muatan kemudian akan dibawa ke Jalalabad, Afghanistan melalui perbatasan Torkham, Pakistan.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU