> >

Malaysia Catat 9.117 Kasus Baru Covid-19, Tertinggi dalam Empat Bulan Terakhir

Kompas dunia | 5 Februari 2022, 16:58 WIB
Malaysia melaporkan 9.117 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (5/2/2022), tertinggi sejak 8 Oktober atau hampir empat bulan lalu, dan beban kasus kumulatif di Malaysia menjadi 2.904.131 kasus. (Sumber: Straits Times)

KUALA LUMPUR, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan Malaysia melaporkan 9.117 kasus baru Covid-19 pada Sabtu (5/2/2022), tertinggi sejak 8 Oktober atau hampir empat bulan lalu, seperti dilansir Straits Times.

Angka-angka terbaru itu membawa beban kasus kumulatif di Malaysia menjadi 2.904.131 kasus, kata Dirjen Kesehatan Noor Hisham Abdullah di Twitter.

Tingkat penularan Covid-19 Malaysia naik menjadi 1,13 pada Jumat (4/2/2022), lebih tinggi dari 1,11 sehari sebelumnya, katanya.

Tingkat infektivitas atau penularan adalah ukuran jumlah infeksi baru yang dihasilkan oleh setiap kasus. Tingkat 1 berarti bahwa setiap orang yang terinfeksi rata-rata akan menginfeksi satu orang lainnya.

Lonjakan kasus terjadi setelah perayaan Tahun Baru Imlek, di mana warga Malaysia dari semua ras memadati mal dan tempat berlibur. Banyak warga yang berkendara kembali ke kampung halaman mereka karena adanya libur akhir pekan yang panjang.

Data pemerintah Malaysia di situs web CovidNow menunjukkan, 78,8 persen dari total populasi Malaysia telah divaksinasi lengkap, dengan 37,5 persen sudah menerima suntikan booster.

Malaysia pada Kamis (3/2/2022) telah memulai program vaksinasi Covid-19 untuk anak-anak berusia lima hingga 11 tahun.

Baca Juga: Menkes Malaysia Larang Warganya Sengaja Tertular Varian Omicron untuk Bentuk Kekebalan Kelompok

Pihak berwenang Malaysia mengungkap sindikat pemalsuan sertifikat vaksinasi Covid-19. Status vaksinasi 1.223 orang di Trengganu diblokir karena punya sertifikat vaksinasi Covid-19 tanpa disuntik. (Sumber: Straits Times)

Sebelumnya pada pertengahan Januari, Menteri Kesehatan (Menkes) Malaysia Khairy Jamaluddin melarang rakyat Malaysia untuk sengaja tertular virus Covid-19 varian Omicron atau menolak vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok, hanya karena varian Omicron dipandang lebih ringan dan kurang mematikan.

Seperti dilansir Straits Times pada 16 Januari 2022, Khairy mengatakan, respons setiap individu terhadap virus dapat sangat bervariasi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU