> >

Virus Mulai Masuk Tonga Bersama dengan Bantuan, Pemerintah Rencanakan Lockdown

Kompas dunia | 2 Februari 2022, 08:27 WIB
Persediaan bantuan dikumpulkan di pelabuhan di Nukualofa, Tonga, Kamis, 27 Januari 2022, setelah HMAS Adelaide mengangkut bantuan bencana dan bantuan kemanusiaan. Bahaya penyebaran virus corona ditegaskan ketika hampir dua lusin pelaut di atas kapal Adelaide dilaporkan terinfeksi pada hari Selasa. (Sumber: Angkatan Pertahanan Australia via AP)

WELLINGTON, KOMPAS.TV — Tonga akan memberlakukan lockdown pada Rabu (2/2/2022) malam, setelah menemukan infeksi virus Corona pada dua pekerja pelabuhan yang membantu mendistribusikan bantuan yang tiba di negara Pasifik itu, setelah terjadinya letusan gunung berapi dan tsunami.

Pengumuman mendesak oleh Perdana Menteri Tonga Siaosi Sovaleni tampaknya membuktikan kekhawatiran yang mereka prediksi sebelumnya. Sebelumnya pemerintah Tonga sempat was-was dalam menerima bantuan, karena khawatir para pembawa bantuan akan menyebarkan Covid-19 di negara yang telah bebas penyakit tersebut.

Letusan gunung berapi dan tsunami bulan lalu di Tonga telah mencemari air minum, memutus komunikasi dan menyebabkan puluhan orang kehilangan tempat tinggal.

Tiga orang tewas di Tonga dan dua di Peru setelah tsunami melintasi lautan.

Baca Juga: Bantuan dari Inggris dan Australia Tiba di Tonga

Kapal dan pesawat dari Australia, Selandia Baru, Jepang, Inggris, dan China telah mengirimkan bantuan.

Negara-negara itu telah berjanji untuk mengirimkan pasokan air bersih dan obat-obatan mereka tanpa melakukan kontak dengan siapa pun di daratan di Tonga, yang biasanya mengharuskan para pelancong yang datang untuk melakukan karantina selama tiga minggu.

Ancaman masuknya virus semakin digarisbawahi ketika puluhan pelaut di atas kapal bantuan Australia HMAS Adelaide melaporkan telah terinfeksi Covid-19.

Anggota kru dalam penerbangan bantuan dari Jepang juga melaporkan telah terinfeksi virus.

Situs berita Matangi Tonga melaporkan bahwa hasil tes positif di Tonga didapatkan setelah pejabat menguji 50 pekerja garis depan di pelabuhan. 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU