> >

Direktur FBI Sebut Ancaman Komunis China ke Barat Semakin Berbahaya

Kompas dunia | 1 Februari 2022, 17:29 WIB
Ilustrasi. Direktur FBI Christopher Wray saat menghadiri konferensi pers di Washington pada 8 November 2021. Wray menyebut China berupaya mencuri inovasi dan teknologi AS, menghadirkan ancaman yang semakin besar bagi dunia Barat. (Sumber: Andrew Harnik/Associated Press)

LOS ANGELES, KOMPAS.TV - Direktur Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat (AS), Christopher Wray menyebut ancaman China semakin berbahaya bagi dunia Barat. Ia menuding Beijing “mencuri” inovasi-inovasi AS dan melancarkan serangan peretasan masif.

Hal tersebut disampaikan Wray dalam acara di Ronald Reagan Presidential Library, Senin (31/1/2022) malam waktu setempat.

“Ancaman itu telah mencapai babak baru, lebih kurang ajar, lebih merusak daripada sebelumnya, dan vital bagi kita semua untuk fokus pada ancaman ini bersama-sama,” kata Wray dikutip Associated Press.

Pejabat AS itu juga menggarisbawahi bahwa yang dimaksudnya sebagai ancaman adalah pemerintah China dan Partai Komunis, bukan warga China kebanyakan atau warga China-Amerika.

Baca Juga: China Sebut Ada Negara yang Coba Sulut Perpecahan, Sindir Siapa sih?

Wray mengaku FBI telah menginvestigasi lebih dari 2.000 kasus tentang upaya peretasan China untuk mencuri informasi atau teknologi milik AS.

Peretas China disebut lebih banyak mencuri data dibanding peretas-peretas negara lain, bahkan jika digabungkan. 

“Pemerintah China mencuri informasi dalam volume mengejutkan dan menyebabkan kerusakan yang dalam, menghancurkan lapangan pekerjaan di berbagai industri. Kami terus membuka kasus baru kontra operasi intelijen mereka setiap 12 jam atau sekitar itu,” katanya.

Christopher Wray menyebut operasi China tersebut “spionase ekonomi”. Menurutnya, tindakan Beijing bertujuan untuk memajukan ekonomi mereka sembari memukul mundur kemajuan ekonomi AS.

Washington sendiri kini sedang disibukkan dengan konflik Rusia-Ukraina. Namun, menurut Wray, China tetaplah ancaman terbesar bagi Barat pada masa kini.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Associated Press


TERBARU