> >

PBB: 1,6 Juta Pekerjaan Hilang di Myanmar Tahun 2021, Dampak Kudeta Militer dan Pandemi Covid-19

Kompas dunia | 28 Januari 2022, 18:29 WIB
Seorang pedagang keliling membawa topi bambu untuk dijual di sebuah pasar di Yangon, Myanmar Sabtu, 21 Maret 2020. ILO melaporkan sekitar 1,6 juta pekerjaan hilang di Myanmar pada tahun 2021, dengan perempuan menderita kemunduran terbesar karena pekerjaan di pabrik, pariwisata dan konstruksi berkurang di tengah pandemi dan pengambilalihan militer. (Sumber: AP Photo/Thein Zaw)

Laporan tersebut memperkirakan hampir sepertiga, atau sekitar 350.000 pekerjaan konstruksi lenyap karena investor menangguhkan atau membatalkan proyek.

Sekitar 80.000 pekerjaan bidang pariwisata dan perhotelan juga hilang karena hotel ditutup dan negara itu ditutup untuk sebagian besar perjalanan karena pandemi Covid-19

Sebagian besar pekerjaan itu dipegang oleh perempuan, kata ILO.

Begitu juga sebagian besar dari 220.000 pekerjaan yang diperkirakan hilang di bidang manufaktur garmen, salah satu peluang yang tumbuh paling cepat untuk pekerjaan perempuan sebelum pandemi dan pengambilalihan militer.

Krisis telah “membalikkan kemajuan bertahun-tahun di pasar tenaga kerja dan, jika tidak ditangani, akan terus memperlebar kesenjangan dalam pekerjaan yang layak terutama bagi pekerja dan bisnis yang paling rentan,” katanya.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV/Associated Press


TERBARU