> >

Korban Tsunami Tonga: Selamat Usai Berenang 27 Jam dan Dijuluki Aquaman Dunia Nyata

Kompas dunia | 21 Januari 2022, 11:58 WIB
Lisala Folau (berbaju biru) selamat dari tsunami Tonga setelah berenang selama 27 jam dan dijuluku Aquaman Dunia Nyata. (Sumber: Sky News)

ATATA, KOMPAS.TV - Seorang pria yang menjadi korban tsunami Tonga harus berenang selama 27 jam setelah dirinya hanyut ke laut.

Pria berusia 57 tahun itu pun dijuluki "Aquaman Dunia Nyata" setelah bisa selamat usai harus berenang satu hari lebih.

Pria bernama Lisala Folau tengah mengecat rumahnya di Atata, sebuah pulau dengan jumlah penduduk 60 orang, ketika saudaranya memperingatkan tentang tsunami.

Tonga dilanda tsunami, Sabtu (15/1/2022), setelah terjadinya letusan gunung api di dalam laut yang terjadi di dekat negara kecil itu.

Baca Juga: Puluhan Pantai di Peru Tercemar Minyak Dampak Letusan Gunung Berapi di Tonga

Gelombang pun segera membanjiri rumahnya dan membuatnya hanyut.

Folau, yang berkebutuhan khusus dan kesulitan berjalan, mencoba menyelamatkan diri dengan menaiki pohon.

Tapi saat itu ia kemudian dihantam gelombang yang membawanya ke laut.

“Saya terus terhanyut, dihantam ombak besar yang terus datang,” katanya kepada media Tonga, Broadcom Brodcasting dikutip dari Sky News.

Folau mengatakan ia terus mengambang dan perlahan-lahan berhasil berenang sejauh 7,5km untuk mencapai pantai Tongatapu, di pulau utama, Minggu (16/1/2022) sekitar pukul 10 malam.

Kisahnya pun viral di media social, dan banyak pengguna Facebook yang kemudian menjulukinya “Aquaman Dunia Nyata”.

“Ia merupakan legenda,” tulis komentar dari postingan tersebut.

Letusan dari gunung api di Tonga, Gunung Hunga Tonga-Hungha Ha’apai menyebabkan gelombang tsunami dan dilaporkan membuat setidaknya tiga orang tewas.

Selain itu juga menimbulkan kerusakan pada mayoritas rumah di beberapa pulau.

Baca Juga: Penumpang Menolak Pakai Masker, Pesawat Putar Balik di Tengah Perjalanan

Besarnya letusan bahkan membuat suaranya terdengar hingga Selandia Baru dan Alaska.

Komunikasi dengan negara yang dihuni 105.000 orang itu juga terputus.

PBB mengungkapkan sekitar 84.000 orang, lebih dari 80 persen populasi telah terdampak bencana itu.

Kapal Angkatan Laut Tonga saat ini masih mengevakuasi orang-orang dari pulau kecil, ke pulau yang lebih besar.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Sky News


TERBARU