> >

Harga Minyak Bumi Naik ke Level Tertinggi Selama 7 tahun Terakhir, Dipicu Instabilitas Geopolitik

Kompas dunia | 19 Januari 2022, 04:45 WIB
Harga minyak bumi naik ke level tertinggi sejak 2014 pada hari Selasa karena kemungkinan gangguan pasokan setelah serangan di Teluk Timur Tengah menambah prospek pasokan yang sudah ketat, seperti dilansir France24, Selasa, (18/1/2022). (Sumber: Spencer Platt/Getty Images North America)

LONDON, KOMPAS.TV - Harga minyak bumi naik ke level tertinggi sejak 2014 pada Selasa (18/1/2022) karena kemungkinan gangguan pasokan setelah serangan di Teluk Timur Tengah menambah prospek pasokan yang sudah ketat

Seperti dilansir France24, minyak mentah berjangka Brent naik $0,74, atau 0,9%, menjadi $87,22 per barel pada 1446 GMT. Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat melonjak $ 1,07, atau 1,3%, menjadi $ 84,89.

Perdagangan pada Senin (17/1) tenang karena hari libur umum di Amerika Serikat.

Kedua benchmark tersebut menyentuh level tertingginya sejak Oktober 2014 sebelumnya pada Selasa.

Kekhawatiran pasokan meningkat minggu ini setelah kelompok Houthi Yaman menyerang Uni Emirat Arab, meningkatkan permusuhan antara kelompok yang berpihak pada Iran dan koalisi yang dipimpin Arab Saudi.

Setelah meluncurkan serangan drone dan rudal yang memicu ledakan di truk bahan bakar dan menewaskan tiga orang, gerakan Houthi memperingatkan mereka dapat menargetkan lebih banyak fasilitas, sementara UEA mengatakan mereka berhak untuk "menanggapi serangan teroris ini".

Baca Juga: OPEC Sepakat Naikkan Produksi Minyak Bumi, Beban Subsidi Indonesia Bakal Lebih Ringan

Harga minyak bumi naik ke level tertinggi sejak 2014 pada hari Selasa karena kemungkinan gangguan pasokan setelah serangan di Teluk Timur Tengah menambah prospek pasokan yang sudah ketat, seperti dilansir France24, Selasa, (18/1/2022). (Sumber: Kompas.TV/Ant)

Perusahaan minyak UEA ADNOC mengatakan telah mengaktifkan rencana kesinambungan bisnis untuk memastikan pasokan produk yang tidak terputus ke pelanggan lokal dan internasional setelah insiden di depot bahan bakar Mussafah.

Juga menambah premi harga geopolitik adalah meningkatnya ketegangan antara Ukraina dan anggota OPEC+ Rusia.

Selain itu, beberapa produsen dalam Organisasi Negara Pengekspor Minyak OPEC berjuang untuk memompa pada kapasitas yang diizinkan berdasarkan perjanjian dengan Rusia dan sekutu untuk menambah 400.000 barel per hari setiap bulan.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Gading-Persada

Sumber : France24


TERBARU