> >

Mantan Presiden Kazakhstan Muncul di Televisi, Bantah Ada Konflik Antarelite

Kompas dunia | 19 Januari 2022, 03:05 WIB
Mantan Presiden Nursultan Nazarbayev dalam pidato yang disiarkan televisi ke seluruh negeri membantah terjadi konflik antarelite di negara itu, menyusul protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar pada 18 Januari 2022. (Sumber: Straits Times)

NUR-SULTAN, KOMPAS.TV - Mantan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev muncul untuk pertama kalinya sejak kerusuhan mengguncang bekas republik Soviet bulan ini, Selasa (18/1/2022).

Seperti dilansir Straits Times, Selasa, Nazarbayev melalui rekaman video, menegaskan tidak ada konflik di antara elite negara itu.

Nazarbayev, yang memerintah negara penghasil minyak itu selama tiga dekade, mengatakan dia tetap berada di Kazakhstan selama kekerasan terburuk dalam sejarah negara itu pascaUni Soviet.

Kerusuhan meletus setelah kenaikan tajam harga bahan bakar kendaraan sebelum membengkak menjadi gerakan anti-pemerintah, dengan kemarahan publik ditargetkan pada Nazarbayev yang berusia 81 tahun.

Kantor kejaksaan mengatakan sedikitnya 225 orang tewas.

Berbicara dua minggu setelah protes dimulai, Nazarbayev mengatakan dia tidak lagi bertanggung jawab atas negara terkaya di Asia Tengah itu.

"...Saya menyerahkan kekuasaan (presiden) saya kepada Presiden Kassym-Jomart Tokayev pada 2019 dan sejak itu menjadi pensiunan, dan saya sekarang (tinggal) pensiun di ibukota Kazakhstan dan belum pergi ke mana pun," katanya, membantah tudingan bahwa dia berada di luar negeri.

"Presiden Kassym-Jomart Tokayev memiliki kekuasaan penuh."

Baca Juga: Pasukan Aliansi CSTO yang Dipimpin Rusia Bersiap Pulang dari Kazakhstan

Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev. Mantan Presiden Nursultan Nazarbayev dalam pidato yang disiarkan televisi ke seluruh negeri membantah terjadi konflik antarelite di negara itu, menyusul protes yang dipicu oleh kenaikan harga bahan bakar pada 18 Januari 2022. (Sumber: Yevgeny Biyatov, Sputnik, Kremlin Pool Photo via AP)

Hilangnya Nazarbayev secara tiba-tiba selama unjuk rasa dan penahanan mantan kepala keamanan negara, Karim Masimov, atas tuduhan makar, mendorong desas-desus tentang keretakan hubungan antara mantan presiden dan penggantinya, Tokayev.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV/Straits Times


TERBARU