> >

Paus Fransiskus Kecam Cancel Culture: Penjajahan Ideologis, Membungkam dengan Dalih Bela Keragaman

Kompas dunia | 11 Januari 2022, 22:28 WIB
Ilustrasi. Paus Fransiskus dalam Misa Tahun Baru di Vatikan, Sabtu (1/1/2021). Pada Senin (10/1/2022), Paus Fransiskus berceramah tentang bahaya cancel culture. (Sumber: AP Photo/Andrew Medichini)

VATIKAN, KOMPAS.TV - Paus Fransiskus mengecam fenomena kultur pengenyahan atau cancel culture yang merebak belakangan ini. Menurut Sri Paus, cancel culture itu perwujudan “penjajahan ideologis”.

Hal tersebut disampaikan Paus Fransiskus saat bertemu para diplomat dalam agenda tahunan di Vatikan, Senin (10/1/2022).

Pertemuan ini adalah tempat Sri Paus mencanangkan target-target tahunan dari kebijakan luar negeri Vatikan.

Walaupun terletak di dalam Italia, Vatikan berstatus negara berdaulat yang punya politik luar negeri sendiri dan berhak mengirim atau menerima diplomat.

Paus Fransiskus pun memanfaatkan agenda diplomatik ini untuk menyuarakan pesannya tentang cancel culture.

Baca Juga: Kecewa Jadi Korban Cancel Culture, Johnny Depp: Mereka Pikir Itu Normal, Padahal Tidak

Menurut Sri Paus, orang menganut cancel culture karena ingin “membela keragaman”, tetapi justru membungkam “kebebasan” dan mengenyahkan “rasa identitas”.

Berikut peringatan Sri Paus mengenai cancel culture sebagaimana dikutip Associated Press.

“Sebagaimana saya nyatakan di kesempatan lain, saya mempertimbangkan ini sebagai bentuk penjajahan ideologis, sesuatu yang tidak meninggalkan ruang bagi kebebasan berekspresi dan yang sekarang mengambil bentuk berupa cancel culture sedang menjangkiti banyak lingkaran dan institusi publik.”

“Dengan dalih membela keragaman, itu berujung mengenyahkan segala rasa identitas dan pemahaman berimbang tentang sensibilitas yang bermacam.”

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU