> >

Jepang Desak AS Batasi Pergerakan Tentaranya di Okinawa, Ada Apa?

Kompas dunia | 7 Januari 2022, 14:21 WIB
Warga terlihat memakai masker di sebuah jalan di Iwakuni, Prefektur Yamaguchi, Jepang, Kamis (6/1/2022). Jepang mendesak Amerika Serikat (AS) membatasi pergerakan tentara-tentaranya yang ditempatkan di Okinawa dan Yamaguchi menyusul merebaknya kasus Covid-19 di pangkalan-pangkalan militer AS di negara tersebut. (Sumber: Kyodo News via AP)

Muncul klaster-klaster kasus Covid-19 di fasilitas-fasilitas militer AS, di tengah merebaknya varian Omicron yang sangat mudah menular.

Baca Juga: China Bakal Sewot Lagi karena usai AUKUS, Australia akan Teken Kerja Sama Pertahanan dengan Jepang

Prefektur Okinawa mengumumkan 981 kasus Covid-19 baru pada Kamis kemarin. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi yang memecahkan rekor sebelumnya sebesar 809 kasus pada 25 Agustus 2021.

Padahal beberapa hari sebelumnya, kasus harian tercatat hanya sekitar 50, lalu melonjak menjadi 623 pada Rabu (5/1/2022).

Pada pertengahan Desember 2021 lalu, satu kelompok infeksi dilaporkan di Kamp Hansen Korps Marinir AS di Okinawa.

Bulan lalu, Hayashi mengatakan, pasukan AS di Jepang telah membebaskan para personelnya dari kewajiban menjalani tes Covid-19 saat berangkat dari AS sejak awal September.

Hal itu sejalan dengan kebijakan AS, tapi diubah atas permintaan Jepang.

Kini, seluruh personel pasukan AS diwajibkan melakukan tes Covid-19 72 jam sebelum keberangkatan dari AS, dan 24 jam setelah tiba di Jepang.

Kasus-kasus baru juga muncul di Stasiun Udara Korps Marinir AS di Iwakuni, Prefektur Yamaguchi.

Baca Juga: Pertama di Dunia, Jepang Luncurkan Satelit Kayu ke Luar Angkasa pada 2023

Penulis : Edy A. Putra Editor : Desy-Afrianti

Sumber : The Japan Times


TERBARU