> >

Sedikitnya Tiga Orang Tewas Dalam Protes Anti-kudeta di Sudan

Kompas dunia | 7 Januari 2022, 07:28 WIB
Warga Sudan membakar ban dalam protes anti-kudeta, Kamis (7/1/2022) di Khartoum, Sudan. Sedikitnya tiga orang tewas dalam aksi demonstrasi ini. (Sumber: Associated Press)

Seperti dikutip dari The Associated Press, protes pada Kamis terjadi kurang dari seminggu setelah Perdana Menteri Abdallah Hamdok mengundurkan diri dari jabatannya dengan alasan kegagalan untuk mencapai kompromi antara para jenderal dan gerakan pro-demokrasi negara itu.

Hamdok digulingkan dalam kudeta, hanya untuk dipulihkan sebulan kemudian menyusul kesepakatan dengan militer yang dimaksudkan untuk meredakan ketegangan dan protes anti-kudeta.

Baca Juga: Abdalla Hamdok, PM Sudan Lulusan Manchester, Mundur Karena Tak Tahan Kemelut Politik

Kesepakatan itu ditolak oleh sebagian besar kelompok dan partai politik yang bersikeras menuntut para jenderal harus segera menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil.

Sementara itu, militer mengatakan mereka tidak akan melepaskan kekuasaan sampai pemerintah baru terpilih pada Juli, sebagaimana tercantum dalam dokumen konstitusional yang mengatur masa transisi.

Kelompok advokasi NetBlocs mengatakan di Twitter bahwa jaringan internet dan telepon seluler terganggu menjelang protes digelar.

Tindakan ini kerap dilakukan oleh pihak berwenang sejak kudeta. Beberapa aktivis juga mencuit di Twitter bahwa banyak jembatan dan jalan ditutup.

Sudan telah lumpuh secara politik sejak kudeta. Pengambilalihan oleh militer terjadi lebih dari dua tahun setelah pemberontakan rakyat yang memaksa penggulingan otokrat lama Omar al-Bashir dan pemerintah Islamnya pada April 2019.
 

Penulis : Tussie Ayu Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Associated Press


TERBARU