> >

Baku Tembak Kelompok Bersenjata Berebut Rute Narkoba di Kolombia, 23 Tewas

Kompas dunia | 4 Januari 2022, 17:31 WIB
Presiden Kolombia Ivan Duque menyampaikan keterangan terkait insiden baku tembak antara kelompok bersenjata di negara bagian Arauca di timur Kolombia, Cartagena, Kolombia, Senin (3/1/2022). (Sumber: Kantor Kepresidenan Kolombia via AP)

BOGOTA, KOMPAS.TV – Sedikitnya 23 orang tewas dalam baku tembak antara kelompok pemberontak di negara bagian Arauca, Kolombia bagian timur pekan ini.

Insiden itu merupakan kemunduran bagi pemerintahan Kolombia, yang berupaya mengurangi tingkat kematian akibat pembunuhan di seantero negara itu, menyusul perjanjian damai dengan Angkatan Bersenjata Revolusioner Kolombia (FARC) di tahun 2016.

Kini, pemerintah berjuang untuk mengendalikan kekerasan di wilayah-wilayah pedesaan, tempat sejumlah kelompok pemberontak kecil dan organisasi perdagangan narkoba saling berebut rute penyelundupan, ladang koka, tambang ilegal dan aset lainnya.

Baca Juga: Taruna Polisi Berpakaian Nazi, Presiden Kolombia Mengutuknya: Tak Bisa Diterima

Sejumlah sumur-sumur minyak terbesar Kolombia juga berlokasi di Arauca yang berbatasan dengan Venezuela.

Wilayah itu dilintasi pipa minyak yang kerap diserang kelompok pemberontak yang mencuri minyak. 

Melansir Associated Press, Selasa (4/1/2022), militer Kolombia menyatakan pada Senin (3/1) bahwa kontak senjata terbaru disebabkan oleh pertempuran antara kelompok gerilyawan Tentara Pembebasan Nasional (ELN) dan mantan anggota FARC yang menolak bergabung dalam perjanjian damai.

Menurut militer Kolombia, kedua kelompok itu saling berebut dominasi perdagangan narkoba di wilayah itu.

Aktivis hak asasi manusia Juan Carlos Villate menyatakan, dirinya menerima laporan sejumlah warga sipil yang diseret keluar dari rumah mereka dan dieksekusi oleh para anggota kelompok bersenjata pada Minggu (2/1). 

“Saya menerima laporan 50 orang hilang dan 27 orang telah dibunuh selama akhir pekan lalu,” ujar Villate pada Blu Radio di Tame.

Penulis : Vyara Lestari Editor : Gading-Persada

Sumber : Associated Press


TERBARU