> >

Emma Watson Beri Dukungan untuk Palestina, Diplomat Israel Langsung Mencibir

Kompas dunia | 4 Januari 2022, 14:20 WIB
Emma Watson mendapat cibiran dari diplomat-diplomat Israel usai menunjukan dukungan untuk Palestina. (Sumber: AFP)

NEW YORK, KOMPAS.TV - Aktris peran AS, Emma Watson memberikan dukungan solidaritas untuk Palestina melalui Instagramnya.

Sebuah gambar bertuliskan "solidaritas adalah kata kerja" dengan latar belakang foto masyarakat Palestina diunggah dalam akun Emma Watson pada Senin (3/1/2022).

"Solidaritas tidak menganggap bahwa perjuangan kita adalah perjuangan yang sama, atau bahwa rasa sakit kita adalah rasa sakit yang sama, atau bahwa harapan kita adalah untuk masa depan yang sama."

"Solidaritas melibatkan komitmen, dan kerja, serta pengakuan bahwa bahkan jika kita tidak memiliki perasaan yang sama, atau kehidupan yang sama, kita hidup di landasan yang sama," begitu kutipan yang diunggah ke akun Emma Watson dari aktivis Inggris-Australia, Sara Ahmed dalam keterangan fotonya.

Baca Juga: Reuni Harry Potter: Emma Watson Sempat Tak Mau Lagi jadi Hermione Granger, Ini Alasannya

Komentar Erdan muncul tak lama setelah Danny Danon, mantan duta besar Israel untuk PBB, juga mengecam aksi Emma Watson tersebut.

Baca Juga: Emma Watson Dikenal Sebagai Hermione di Harry Potter, Namun Siapakah Emma Sebenarnya? Simak Kisahnya

"10 poin dari Gryffindor karena menjadi antisemit," ujar Danon.

Cuitan Erdan dan Danon itu lantas mengundang kecaman dari berbagai pihak.

Leah Greenberg, co-executive director dari Indivisible Project, mengatakan bahwa pernyataan Danon adalah "demonstrasi sempurna dari senjata antisemitisme yang sangat sinis dan itikad buruk untuk menutup ekspresi dasar solidaritas dengan rakyat Palestina."

Penyiar Mehdi Hasan juga mengkritik pernyataan Danon yang mengecam Emma Watson.

"Mantan duta besar Israel untuk PBB menyebut Emma Watson sebagai 'antisemit' karena mengekspresikan solidaritas dengan Palestina. Melampaui parodi," cuit Mehdi Hasan.

Penulis : Dian Nita Editor : Purwanto

Sumber : MiddleEastEye


TERBARU