> >

Fenomena Salju di Arab Saudi, Mungkinkah Salju Turun di Lembah Gurun?

Kompas dunia | 2 Januari 2022, 17:22 WIB
Fenomena Arab Saudi turun salju, pas tahun baru dan membuat warga berbondong-bondong datang. Apakah salju memang bisa turun di lembah gurun gersang seperti Arab? (Sumber: SPA)

ARAB SAUDI, KOMPAS.TV - Fenomena salju di Arab Saudi, khususnya yang menyelimuti daerah Tabuk, wilayah barat Saudi, dan saat ini ramai diperbincangkan mengulik sebuah pertanyaan, mungkinkah salju turun di negeri lembah yang cenderung hangat, kering dan panas seperti Arab?

Newsweek membuat laporan menarik terkait fenomena ini. Khususnya terkait dengan beberapa klaim soal salju yang dianggap peristiwa langka bagi negeri Arab yang seluas 2.150.000 km persegi tersebut.

Perdebatan ini terjadi lantaran, ada beberapa akun di media sosial yang mengklaim terjadinya krisis iklim karena di lembah gurun seperti Arab terjadi hujan salju.

Beberapa warga lokal membantah hal itu, menurutnya peristiwa hujan salju kerap terjadi dan itu tiap tahun, khususnya di bagian barat berbatasan dengan Yordania.

Faktanya, meskipun Arab Saudi merupakan wilayah yang cenderung hangat, bahkan dianggap panas karena bisa mencapai 50 derajat Celsius, ternyata pada malam hari bisa turun hingga di bawah 0 derajat.

Selain itu di beberapa wilayah bagian barat, seperti daerah Tabuk, peristiwa hujan salju ternyata adalah peristiwa yang sering terjadi, bahkan hampir tiap tahun terjadi. 

Baca Juga: Fenomena Langka Salju Turun di Arab Saudi, Pas Hari Pertama Tahun Baru

Hujan Salju di Tabuk

Tabuk atau dalam bahasa lokal disebut Tabouk adalah ibu kota provinsi Tabuk, Arab Saudi, yang berada di bagian barat laut. Kota ini berbatasan dengan Yordania berbatasan dengan Laut Merah.

Letak geografis ini mempengaruhi cuaca di Tabuk. Khususnya terkait perbedaan musim panas dan musim dingin yang bisa sangat ekstrem.

Musim panas berlangsung selama 5 bulan, yakni mulai dari Mei sampai Oktober. Sedangkan pada musim dingin terjadi sekitar 2,9 bulan, biasanya bermula November sampai Februari.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU