> >

Australia Segera Longgarkan Aturan Tes Covid-19

Kompas dunia | 29 Desember 2021, 17:38 WIB
Australia segera menerapkan perubahan mendesak dalam aturan tes Covid-19 untuk mengurangi beban fasilitas pengujian saat jumlah kasus di negara itu meningkat pesat. (Sumber: Jaimi Joy/Reuters)

SYDNEY, KOMPAS.TV - Pemerintah Australia segera menerapkan perubahan mendesak dalam aturan tes Covid-19 untuk mengurangi beban fasilitas pengujian saat jumlah kasus di negara itu meningkat pesat.

Perdana Menteri Scott Morrison hari Rabu (29/12/2021) seperti dilansir Antara mengatakan, Australia perlu 'pindah persneling' untuk membantu berbagai laboratorium yang kewalahan dan mengeluarkan orang-orang dari isolasi.

PM Morrison berencana menggelar rapat singkat kabinet nasional tentang hal itu pada Kamis.

"Kita tak bisa membuat setiap orang tak boleh kemana-mana hanya karena pernah berada di tempat tertentu pada waktu tertentu," kata Morrison ketika berbicara kepada media.

Morrison berencana memprioritaskan kasus-kasus mendesak untuk memangkas antrean dan waktu tunggu hasil lab, yang saat ini mencapai 3-4 hari.

Aturan yang diusulkan akan lebih mengandalkan tes cepat antigen, merevisi kriteria kontak dekat kasus terkonfirmasi bagi mereka yang tinggal serumah, dan mengharuskan tes PCR hanya bagi orang bergejala. Kontak dekat akan diwajibkan isolasi selama tujuh hari.

Banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Inggris, telah mempersingkat waktu isolasi pada kasus-kasus tanpa gejala.

Baca Juga: Fatal! Laboratorium di Australia Salah Berikan Hasil Negatif Covid-19 ke 400 Orang, Ternyata Positif

Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyatakan Australia perlu "pindah persneling" untuk membantu berbagai laboratorium yang kewalahan dan mengeluarkan orang-orang dari isolasi.  (Sumber: Associated Press)

Usulan aturan baru soal tes COVID itu muncul ketika Queensland berjanji untuk melonggarkan aturan perjalanan antarnegara bagian.

Mulai 1 Januari, pendatang hanya perlu menunjukkan hasil negatif tes cepat antigen, bukan lagi tes PCR, untuk memasuki negara bagian itu.

Morrison mengatakan, dana 375 juta dolar Australia yang setara sekitar Rp3,9 triliun akan disediakan untuk membeli jutaan perangkat tes cepat antigen tambahan.

Kebijakan "tes wisata" Queensland sebelumnya dikritik keras oleh New South Wales setelah pelancong memadati tempat-tempat pengujian sehingga penerbitan hasil tes menjadi tertunda beberapa hari.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Antara


TERBARU