> >

Peringatan Terbaru WHO: Risiko Varian Omicron Tetap Sangat Tinggi

Kompas dunia | 29 Desember 2021, 14:16 WIB
Gedung markas Organisasi Kesehatan Dunia WHO di Jenewa Swiss. WHO memberi peringatan terbaru, risiko yang ditimbulkan oleh varian Omicron masih "sangat tinggi", setelah jumlah kasus Covid-19 melonjak 11 persen secara global pekan lalu, seperti dilansir France24, Rabu, (29/12/2021). (Sumber: Xinhua/Chen Junxia)

JENEWA, KOMPAS.TV - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberi peringatan terbaru, bahwa risiko yang ditimbulkan oleh varian Omicron masih "sangat tinggi", setelah jumlah kasus Covid-19 melonjak 11 persen secara global pekan lalu, seperti dilansir France24, Rabu, (29/12/2021).

Covid-19 varian Omicron menjadi dalang lonjakan gila-gilaan kasus Covid-19 di beberapa negara, termasuk varian baru tersebut telah melampaui varian Delta yang sebelumnya dominan, kata WHO dalam pembaruan epidemiologi mingguan Covid-19.

"Risiko keseluruhan terkait varian baru yang menjadi perhatian Omicron tetap sangat tinggi," kata pembaruan resmi WHO.

“Bukti yang konsisten menunjukkan varian Omicron memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian Delta dengan waktu penggandaan dua hingga tiga hari dan peningkatan pesat dalam kejadian kasus terlihat di sejumlah negara,” termasuk Inggris dan Amerika Serikat, di mana itu telah menjadi varian yang dominan.

"Pertumbuhan yang cepat kemungkinan merupakan kombinasi dari penghindaran kekebalan dan peningkatan transmisibilitas varian Omicron secara intrinsik." kata WHO

Namun, WHO menyoroti penurunan 29 persen dalam insiden kasus yang diamati di Afrika Selatan, negara yang pertama kali melaporkan varian tersebut ke WHO pada 24 November.

Baca Juga: Kemenkes Sebut Ada Kasus Varian Omicron yang Terdeteksi lewat Aplikasi PeduliLindungi

Italia kembali wajibkan penggunaan masker di tempat terbuka. WHO memberi peringatan terbaru, risiko yang ditimbulkan oleh varian Omicron masih "sangat tinggi", setelah jumlah kasus Covid-19 melonjak 11 persen secara global pekan lalu, seperti dilansir France24, Rabu, (29/12/2021). (Sumber: Straits Times)

Dikatakan data awal dari Inggris, Afrika Selatan dan Denmark, yang saat ini memiliki tingkat infeksi tertinggi di dunia per orang, menunjukkan ada pengurangan risiko rawat inap untuk Omicron dibandingkan dengan Delta.

Namun, data lebih lanjut diperlukan untuk memahami keparahan Omicron dalam hal penanda klinis, termasuk penggunaan oksigen, ventilasi mekanis, dan kematian.

Lebih banyak data juga diperlukan tentang bagaimana tingkat keparahan mungkin dipengaruhi oleh infeksi Covid sebelumnya, atau oleh vaksinasi.

Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/France24


TERBARU