> >

8 Perusahaan Teknologi China Masuk Daftar Hitam AS karena Terlibat Pengintaian terhadap Warga Uighur

Kompas dunia | 17 Desember 2021, 14:54 WIB
Seorang perempuan ikut dalam demonstrasi terkait dugaan pelanggaran hak asasi manusia terhadap warga Uighur oleh pemerintah China di luar Kedutaan Besar China di London, Inggris pada 9 Desember 2021. Departemen Keuangan Amerika Serikat (AS), Kamis (16/12/2021), memasukkan delapan perusahaan teknologi China ke dalam daftar hitam. (Sumber: AP Photo/Alberto Pezzali)

“Pengembangan bioteknologi oleh China selalu bertujuan untuk kesejahteraan manusia. Klaim-klaim pihak AS sama sekali tidak berdasar,” kata Juru Bicara Kedubes China di Washington Liu Pengyu seperti dilansir CGTN.

Megvii Technology, salah satu perusahaan yang masuk daftar hitam, mengecam langkah yang diambil pemerintah AS dan menyebut tuduhan terhadapnya “tidak berdasar.”

Departemen Keuangan AS mengatakan, kedelapan perusahaan tersebut masuk dalam Daftar Entitas Departemen Perdagangan AS.

Baca Juga: Tuding China Agresif saat Berkunjung ke Jakarta, Menlu AS Dikecam Beijing

Pada hari yang sama, Biro Perindustrian dan Keamanan Departemen Perdagangan AS mengeluarkan peraturan final yang memasukkan 37 entitas asing baru ke dalam Daftar Entitas karena dianggap terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang berlawanan dengan keamanan nasional atau kepentingan kebijakan luar negeri AS.

“Penambahan ini termasuk 25 entitas China yang berkontribusi terhadap upaya-upaya Beijing mengembangkan dan mengerahkan bioteknologi dan teknologi lainnya untuk penerapan militer dan pelanggaran hak asasi manusia,” kata Departemen Keuangan AS.

Baca Juga: China kepada AS dan Inggris: Urus Nyawa dan Kesehatan Rakyatmu Saja

 

Penulis : Edy A. Putra Editor : Vyara-Lestari

Sumber : CGTN


TERBARU